PENYEMPURNA CINTA

379 16 0
                                    


Cahaya mentari pagi menyinari pagi yang indah setelah semalaman turun hujan begitu deras. Burung-burung berkicau dengan indah menghiasi pagi.

Tak bisa diungkapkan dengan kata kata serta bersajak sajak puisi, malam yang takkan pernah terlupakan, malam yang diiringi kehangatan.

Penyempurna dari sebuah cinta, penyempurna salah satu dari tujuan menikah. (Hanya mereka yang mengetahui).

Tanisha Shara, kini perempuan cantik yang ber nota bene istri nya itu sudah menjadi milik Ghevariel seutuhnya.

Semalam dengan diiringi hujan begitu deras Tanisha mengatakan cinta nya dan siap untuk- ?
Karena cuaca begitu mendukung dan Ghevariel pun laki laki normal yang memiliki hasrat dan nafsu terjadilah (hanya mereka yang mengetahui)🙏

"Tanisha cinta kak El, Tanisha siap"

"Kamu yakin"

Tanisha mengangguk

Percakapan singkat keduanya semalam sebelum akhirnya memulai. Dimulai dari adegan beradu bibir yang semakin lama semakin memanas.

Perempuan manis yang dulu teman kecilnya, hingga pertemuan tak terduga membawa mereka menuju takdir cinta, lika- liku kehidupan, cinta yang dibangun berlandaskan pernikahan, cinta halal seorang Ghevariel dan Tanisha, Terpaksa Menerimanya berujung cinta sejati yang dengan izin Allah bertahan hingga jannahnya.

Cantik. Satu kata yang tersorot di mata, hati dan pikiran melihat sang istri yang masih tertidur disebelah nya, terlihat sangat damai namun juga terlihat wajahnya yang kelelahan.

"Terimakasih, sayang" hanya itu yang bisa di ucap Ghevariel lalu mencium kening perempuan nya. Setelah subuh tadi keduanya memang memutuskan untuk kembali tidur.

Setelah itu Ghevariel beranjak keluar kamar untuk ke dapur, ingin memasak untuk sang istri. Memasak? Iya Ghev ingin memasak telur goreng saja yang terpenting istrinya bangun sudah tak repot lagi memasak.

"Untung telurnya masih sisa dua" ucap Ghevariel membuka kulkas melihat telurnya nya yang ternyata masih ada dua.

Sebelum menggoreng telur ia melihat nasi terlebih dahulu di rice cooker ternyata sudah tak tersisa nasi, untung saja ia pernah memasak nasi jadi ia bisa melakukan nya.

Setelah selesai melakukan memasak nasi nya dan hanya tinggal menunggu beras menjadi nasi di rice cooker.

Kini ia beralih menggoreng telur,

"Ck, gosong!" Baru menggoreng satu telur sudah di bikin gosong bawahnya oleh Ghevariel.

Saat menggoreng telur ke dua syukur lah tidak gosong gosong sekali. Entah rasanya seperti apa, terlihat dari rupa telur gorengnya sangat meragukan.

Ghevariel menyiapkan telur dan nasi di masing masing piring. Setelah siap Ghevariel menaruh nya di meja makan saat sedang menyiapkan kan air minum tiba tiba Tanisha memanggil dari atas tangga.

"Kak El!"

"Iya, sayang?" Ghevariel menoleh dan melihat istrinya di atas tangga.

"Sudah bangun?" Tanya Ghevariel sembari melangkah menghampiri istrinya, ia tau pasti istrinya kesulitan berjalan.

"Belum, ini roh nya. Sudah tau pake nanya!"  Ucap Tanisha dengan nada kesal, bagaimana tak kesal pagi pagi sudah ditinggal padahal sudah tau dirinya kesulitan berjalan akibat semalam.

Ghevariel terkekeh
"Kenapa si pagi pagi dah kesal? Hm" ucap Ghevariel mencubit pipi Tanisha, yang kini sudah di depan Tanisha

"Sadar sendiri!"

Terpaksa Menerimanya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang