MARAH

174 10 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Malam pun tiba, setelah keluarga Ghevariel dan keluarga Reyhan solat Isya berjamaah.

Keluarga besar mereka pun datang,
Kedua orang tua Tanisha, kedua orang tua dan adik perempuan Ghevariel, masih ingatkan? Meyra.
Dan kedua orang tua Reyhan.

Mereka semua datang ke rumah Ghevariel untuk sang kembar, Zavi dan Zara.

Saat ini mereka sedang duduk bersama di ruang keluarga.

"Zavi, Zara sini deh anteMey punya hadiah" panggil Meyra pada ponakannya yang sedang bermain bersama.

Zavi dan Zara pun mendekat. Zara terlihat sangat antusias ingin mendapatkan hadiah dari Tante nya, karena menurut nya Tante nya ini sangat manis.

Namun tidak dengan Zavi, semakin Zavi beranjak besar Zavi semakin terlihat sangat dingin, bahkan ia hanya tersenyum tipis dan duduk disamping kembarannya Zara.

"anteMey ada hadiah apa untuk kami?" Tanya Zara

"Hm, apa ya. Kalian mau nya apa?" Tanya Meyra balik

"Es krim satu mobil truk" ucap Zara

"Tapi anteMey udah bungkus ini" ucap Meyra memberi kado pada Zavi dan Zara. Tapi Zara yang menerima dengan antusias.

"Kalo gitu anteMey ngga usah nanya tadi" ucap Zara

Semua tertawa.

"Terimakasih anteMey" ucap Zavi

"Terimakasih anteMey cantik" ucap Zara

"Sama sama" Meyra tersenyum

Krucuk.. krucuk...

"Suara apa itu?" Tanya Meyra

"Zara kamu lapar?" Tanya Zavi pada Zara, ia tahu bahwa itu adalah bunyi perut lapar kembarannya, karena memang biasanya ia begitu.

Zara menyengir, "hehe, iya Zavi kok tau?"

"Kebiasaannya kamu Ra"

Meyra dan lainnya melihat sang kembar pun menggeleng.

"Yaudah yuk makan makan, udah Tanisha siapin, tinggal di bawa kesini aja" ucap Tanisha

Tanisha pun beranjak ke dapur untuk membawa makanan dan semua peralatan makan, Ghevariel, Talea dan Meyra pun membantu.

setelah makanan dan semuanya siap, mereka pun langsung makan bersama, dengan mengobrol ringan.
 
Setelah makan makan selesai, kini mereka sedang duduk bersantai.

"Zara nanti kalo udah besar mau jadi apa?" Tanya nenek, Bunda dari Tanisha.

Zara tengah duduk di samping neneknya.

"Hm, Zara nggak tau mau jadi apa" ucap Zara

Nenek terkekeh dan mengusap rambut hitam Zara. Zara sangat persis Tanisha saat kecil, maka itu nenek Anna sangat merindukan Tanisha kecil. putri semata wayangnya.

Terpaksa Menerimanya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang