7 bulan kemudian...
Setelah beberapa bulan yang lalu Tanisha pulang kerumahnya dan disambut oleh kedua anak kembarnya.
Dan kini Tanisha tengah mejalani masa masa kehamilan nya yang sudah menginjak 7 bulan dan kemarin pun tasyakuran 7 bulanan juga sudah di gelar.
Kini Tanisha dan Ghevariel tengah duduk di ruang keluarga dengan menonton TV.
"Zavi, Zara kemana Pa?" Tanya Tanisha pada Ghevariel yang tengah mengelus perutnya.
"Zara minta temani Zavi beli es krim"
"Assalamualaikum!"
"Assalamualaikum!"
Oke, baru saja dibicarakan kedua anak kembar itu kini sudah kembali.
"Waalaikumussalam"
"Papa" panggil Zara dan mendekati Ghevariel dan duduk di pangkuan nya. walaupun ia sudah akan menjadi kakak sifat Zara sama sekali belum berubah ia masih terus manja dengan Papa, Zavi dan Bundanya. Terlebih setelah kejadian penculikan waktu itu yang membuat Zara semakin manja.
Ghevariel tak mempermasalahkan bahkan ia bahagia Zara anak perempuan nya masih manja dan membutuhkan nya ia masih selalu ingin melihat putri kecilnya.
Tetapi tetap walaupun Zara manja, didikan tegas tetap di terapkan."Kalian dari mana?" Tanya Bunda Tanisha
"Beli es krim Bunda, Bunda mau?" Tawar Zavi yang membawa kantong plastik berisi es krim.
"Nggak deh" Zavi mengangguk dan duduk di samping bundanya
"Ini es krimnya. Besok lagi males Abang Zavi nemenin kamu beli es krim" ucap Zavi dengan menyerahkan satu es krim rasa coklat milik Zara.
"Ih Abang mah, kan tadi Zara udah minta maaf" ucap Zara dengan menerima es krimnya.
"Kenapa, berantem lagi?" Tanya Ghevariel dingin
"Maaf Pa" ucap Zara meminta maaf yang masih berada di pangkuan Ghevariel
"Abang kenapa, coba jelasin" tanya Ghevariel pada Zavi.
"Zara tadi mau beli es krim rasa coklat tapi di warungnya ngga ada, Zavi bilang beli yang rasa lain aja tapi Zara nggak mau dan malah mau nangis, Zavi ga tega akhirnya muter muter nyari warung yang ada es krim coklat dan ketemu diujung gang" Jelas Zavi
Ghev mengembuskan nafas nya, jika seperti ini memang Zara harus di berikan ketegasan, bagaimana jika mereka sampai diculik lagi, jika membeli es krim hingga ujung gang?
"Zara liat Papa." Zara mendongak melihat Papanya. "Zara nggak boleh kayak gitu kasian Abang Zavi, kan Zara udah di temenin. Zara, nggak semua harus sesuai keinginan kita kadang kita juga harus lihat keadaannya apakah keinginan kita benar atau tidak. Zara, semua keinginan kita terkadang ngga terwujud karena ada rencana lain yang baik dan keinginan kita itu belum tentu baik untuk kita. Ada es krim rasa lain kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menerimanya (SELESAI)
Roman pour AdolescentsSebuah perjodohan terjadi kepada seorang gadis yang baru berusia 19 th. Tanisha Shara dengan seorang pria tampan berusia 22 th. Ghevariel Al-Fath. _____________ "Tentang perjodohan ini apa kamu yakin sama Tanisha dan tidak terpaksa?" "Saya tau kamu...