MULAI MENCINTAI

468 15 0
                                    

Haii guyss apa kabare?

***

"Gimana dokter, kenapa istri saya bisa pingsan?" Tanya Ghevariel ke dokter yang ia panggil kerumah nya sedang memeriksa Tanisha.

"Jadi gini pak, istri bapak pingsan karena stres dan makan yang tidak teratur." Ujar dokter setelah memeriksa Tanisha yang masih pingsan

"Beberapa menit lagi istri bapak akan sadar, dan ini resep obat serta vitaminnya yang harus bapak beli" ucap dokter memberikan kertas resep obat ke Ghevariel.

"Baik dok, terimakasih"

"Sama sama pak, kalo gitu saya permisi"

"Biar saya antar dok" ucap Ghevariel. Dokter mengangguk.

***

Setelah mengantar dokter ke depan Ghevariel tak langsung kembali ke kamar ia kedapur untuk menyiapkan makanan untuk Tanisha.

Lebih tepatnya memindahkan bubur ke mangkok setelah menyuruh orang suruhan nya membelikan bubur.

Setelahnya, Ghevariel kembali ke kamar menemui Tanisha dengan nampan berisi bubur dan segelas air putih di tangan nya.

Cklek.

Terlihat Tanisha masih belum sadar, Ghevariel menaruh nampan di nakas dan duduk dipinggiran kasur. Tangannya mengelus kepala Tanisha
"Maaf Sha" lirih Ghevariel

"Jangan berpikir untuk meninggalkan saya Tanisha, bahkan saya sangat berterima kasih untuk kamu karena sudah menerima perjodohan ini waktu itu, kalo tidak saya tidak akan mendapatkan kebahagiaan sebesar ini saat bersama mu" ucap Ghevariel sendiri dengan tangan masih mengelus kepala Tanisha.

"Salah besar saya waktu itu berpikir saya terpaksa menerima perjodohan dengan kamu demi bakti saya ke orang tua, nyatanya kamu adalah bentuk terindah yang dikirim tuhan yang harus diterima tanpa keterpaksaan tapi dengan sepenuh hati dan cinta untuk melengkapi segala kekurangan saya"

"Maaf kak Ghev" lirih Tanisha dalam hati.

Iya, Tanisha memang sudah sadar saat Ghevariel pergi mengantar dokter ke luar. Tapi saat terdengar langkah Ghevariel ingin masuk kekamar Tanisha memejamkan matanya lagi karena ia belum siap berbicara dan menatap Ghevariel, terlebih ia ingin tau apakah benar suaminya mencintai dirinya.

"Tanisha juga cinta kakak, tapi Tanisha mau liat dulu bagaimana kakak mencintai dan menghargai Tanisha sebagai istri kakak" lirih Tanisha masih didalam hati

Tanisha membuka matanya dan sosok yang pertama kali ia lihat adalah suaminya.

"Alhamdulillah, kamu sudah sadar Sha" ucap Ghevariel

Ghevariel membantu tanisha duduk dan minum air putih.

"Ini saya bawakan bubur untuk kamu, dimakan!"

Tanisha menggeleng geleng.
"Tanisha ga mau makan" ucap Tanisha

"Makan ya, nanti sakit lagi" ucap Ghevariel lembut membujuk, baru kali ini ia lembut tidak dingin.

"Nggak ma-"

"Saya suapin" potong Ghevariel dan langsung menyendok an bubur seperti tak ingin ada penolakan.

"Buka mulutnya" ucap Ghevariel terlihat sangat tulus dimatanya

Dengan ragu Tanisha menerima suapan dari Ghevariel. Ghevariel menyuapi nya dengan sangat telaten sesekali Ghevariel mencoba bubur itu karena melihat sang istri memakan dengan santai, ia jadi kepengen.

Terpaksa Menerimanya (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang