Part. 19

61 37 1
                                    

"Welcome to reality

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Welcome to reality."

🪐🪐🪐

Sudah yang keberapa kali Aretha memergoki Kelvin datang lebih awal. Tumben sekali pikirnya secara lelaki itu tipikal orang yang berangkat di waktu normal. Satu lagi yang membuat Aretha muncul tanda tanya besar. Masker hitam di wajahnya selalu bertengger enggan untuk di lepas. Jika ditanya guru ia sedang terkena flu takut menular katanya.


"Pagi manusia bertopeng." Sapa Aretha dengan ceria.

Lelaki itu tersenyum di balik masker.
"Pagi pookie."

"Nonton apa tuh?" Aretha mengintip ponsel Kelvin yang tampak menyala.

"Conan." Sahutnya singkat.

Gadis itu terkekeh. "Favorit banget ya? Kenalin dong tokohnya siapa aja." Ucapnya seraya meletakkan tas di atas bangkunya.

"Sini." Kelvin membuka aplikasi pinterest untuk menunjukkan tokoh dari film Conan.

Gadis itu mendekat. "Mana coba."

"Ini Conan, si Dedective kecil tokoh favorit gue."

"Gepeng." Ucap Aretha di balas tatapan sebal.

"Terus lagi, ini Kaito."

"Siapa?"

"Dia pencuri, tapi digilai cewek-cewek wibu."

"Kenapa bisa gitu?"

"Mungkin pesonanya?"

"Biasa aja." Ungkap Aretha.

"Lihat senyumannya." Kelvin menunjuk salah satu foto dimana Kaito tersenyum tampan seakan memikat hati.

Aretha berdecak. "Cakep sih, tapi beda dimensi sama aja bohong."

Kelvin terdiam sebelum mengutarakan inginnya. "Besok kalau pensi sekolah gue pengen cosplay dia, kira-kira cocok gak?"

Aretha memandang Kelvin, dan foto di ponsel secara bersamaan. Lalu gadis itu melempar tawa.

"Cocok, tapi lo mau jadi pencuri?"

"Iya pencuri hati lo."

"Gombal mulu! Disimpan bahan gombalnya buat calon pacar lo besok." Ucap Aretha seraya membenarkan letak poni Kelvin yang berantakan.

"Udah ah gue mau isi jurnal."  Sambungnya lalu meninggalkan Kelvin yang terdiam mengatur detak jantungnya.

Aretha ke meja guru untuk mengisi absensi kehadiran, dan jadwal mata pelajaran. Kewajibannya sebagai seorang sekretaris adalah memantau kehadiran penghuni kelas. Sampai seusai menulis ia kembali ke bangkunya. Matanya menatap heran pada bangku kosong milik Kelvin.

"Lo lihat Kelvin gak Ra?" Tanya Aretha pada sahabatnya yang sibuk mengambil buku dari tasnya.

"Barusan keluar gak tahu kemana."

ERLANTHA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang