Part. 43

29 14 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Elang pembawa kebahagiaan penjaga Lazkaretha."

— Gavilan Radeva

🪐🪐🪐

Tik tok tik tok

Jam dinding menghadap ke arah penghuni kelas telah menunjukkan pukul tujuh kurang. Aretha berdiri di hadapan jendela yang menghubungkan suasana lorong SMATER. Begitu ramai siswa berkeliaran, tetapi sosok yang dinanti tak muncul batang hidungnya. Rasa cemas menjalar ketika teman sebangkunya belum hadir sejak tadi.

Rhei, lo kemana sih? Batinnya gelisah.

Penghuni kelas sudah hampir seratus persen hadir menciptakan keriuhan kelas di pagi hari. Mereka masih full energi apalagi tiga jam pertama adalah mapel olahraga. Bisa kalian bayangkan semangatnya seperti apa bukan? Namun semangatnya tak berlaku bagi Aretha, karena Rhei berhalangan hadir.

Ting!

Rhei
|Thaa izinin gue yaa
|Ada pemotretan mendadak😭
|Suratnya udh gue kirim ke sekretaris

Kenapa harus di hari sekolah?|
Gue sendirian😞|

Rhei
|Mianhaee sayangg
|Semangatt🥰

Hmmm|
Cuman hari ini aja kan?|

Rhei
|Iyaa sehari doang
|Gapapa yaaa

Yaaaa|

Jika semasa Kenzyra dan Sylvia, Aretha tidak sebingung sekarang. Sebab jika salah satu tak hadir, maka masih tersisa satu. Namun, sekarang berbeda ketika Aretha pisah kelas dari mereka. Lalu ia bertemu Rhei si Model yang ceria.

Nafas yang tertahan dibuangnya kasar. Selasa yang menyebalkan pikirnya. Sampai sore nanti Aretha akan sendirian melewati padatnya jadwal pelajaran. Pikiran negatif mulai menyerangnya perlahan.

"Kalau ada tugas kelompok gue gimana?"

"Kalau ada yang ga paham gue sharing sama siapa?"

"Istirahatnya gimana??"

"Olahraganya sama siapa?"

Merepotkan sekali menjadi manusia introvert yang minim teman dekat. Aretha kenal baik dengan penghuni kelas, hanya saja untuk berbaur dengan mereka Aretha merasa sungkan. Takut jika keberadaannya membuat mereka tak nyaman. Meskipun mereka welcome, tetapi hati manusia sulit ditebak.

"Nungguin apa?" Tanya Erlangga sembari meletakkan kemonceng di laci meja guru.

"Rhei."

Aretha mengubah posisinya menghadap Erlangga. Posisi jendela yang bersebelahan langsung dengan meja guru membuat mereka berinteraksi dengan mudah.

ERLANTHA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang