"Stop doubting yourself, you're good!"
🪐🪐🪐
"Tumben Mamah lo baik."
"Ada syaratnya."
"Harus jadi juara kelas?"
Erlangga terkekeh. "Itu sih harus. Ada lagi tapi belum di spill."
"Katanya tunggu tanggal mainnya."
"Perasaan gue ga enak." Aretha menoleh sekilas sebelum akhirnya menatap aspal di bawahnya.
Telapak tangannya dingin, karena tangan Erlangga menumpu diatasnya.
"Gapapa." Ucapnya dengan tatapan meyakinkan.
"Apa karena lo bimbel bareng gue jadi harus ada syaratnya?"
"Enggaklah! Kalaupun iya, apapun syaratnya gue terima Tha. Lagian ikut bimbel buat kebaikan gue juga kan?"
Aretha melepaskan karbondioksida yang sejak tadi di pendam. "Sorry ya Lang?"
"Untuk apa?"
"Sorry karena gue terlahir jadi cewek. Andai gue cowok, mungkin ga akan terlalu merepotkan lo."
Suasana canggung mencair karena ungkapan Aretha yang menurut Erlangga konyol.
"Gue malah ga rela ngebayangin lo cowok."
"Kenapa?" Tanyanya dengan alis menukik tajam.
"Lo terlalu greenflag buat gue yang redflag."
"Dih! merendah untuk meroket lo?"
Erlangga tertawa singkat.
"Love your self, Aretha. Yang lagi lo jalani udah porsi paling pas buat lo santap. Bisa aja kalau lo beneran jadi cowok, lo ga akan ketemu sama gue."
"Atau kita bisa aja jadi musuh."
Aretha memicingkan mata.
"Kenapa musuh?Lo takut kesaing?""Kalau lo cowok jujur aja iya."
Aretha bersandar sepenuhnya pada sandaran kursi yang di lapisi cat minyak berwarna cokelat.
"Ingat ya Erlangga, saingan lo tuh cuman diri lo sendiri. Rasa malas, overthinking, insecure. Semua itu saingan lo. Jadi, jangan pernah merasa tersaingi karena orang lain lebih baik dari lo."
"Iya bawel!" Erlangga mencubit pipi chubbynya.
Tak!
Kerikil di tendang menghantam tembok.
"Pacaran mulu!"
Tiga serangkai kawan Erlangga muncul tanpa di undang.
"Ngapain kalian di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANTHA (TAHAP REVISI)
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] 𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓐𝓻𝓮𝓽𝓱𝓪 𝓭𝓪𝓷 𝓔𝓻𝓵𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓽𝓮𝓷𝓼𝓲 𝓴𝓮𝓬𝓲𝓵 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓽𝓾. Berawal dari kepedulian Erlangga membuatnya bertemu dengan Lazkaretha. Gadis introvert...