Part. 38

44 25 3
                                    

"One day, i will stop falling in love with you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"One day, i will stop falling in love with you."

🪐🪐🪐

"Kantin jadi lebih damai waktu kelas dua belas udah ga berangkat. Ya gak sih?" Kevan membuka topik di lingkungan mejanya.

Aretha, Erlangga, Ferdilan, Kevan, Raja, dan terakhir Sylvia menjadi penghuni meja tersebut. Semenjak kelas dua belas dinyatakan tidak berangkat lagi, karena mereka sudah melangsungkan ujian. Dua sekumpulan insan bumi itu lebih sering menghabiskan waktu bersama.

"Lumayan lah mengurangi antri."

"Stan bakso yang biasanya penuh, akhir-akhir ini jadi lebih banyak ruang."

"Kantin kejujuran juga."

"Meja-meja kantin jadi lebih banyak yang kosong."

"Lo kenapa Lan? Bengong mulu dari tadi."

Ungkapan Raja membuat topik mereka teralihkan. Erlangga yang sedang bersandar pada Aretha menegakkan punggungnya.

"Fokus lo kayak bukan ke kita, lagi mikir apa sih?"

Dilan berdeham. "Ga penting."

"Kalau mau deketin Kenzy sok Bro." Sahut Erlangga yang jeli terhadap tatapan Dilan.

"Owalah mikir ayangnya." Raja melemparkan krupuk udang ke dalam mulutnya.

"Sorry ya gue ga ajak Kenzy gabung." Ucap Aretha setelah menangkap keberadaan Kenzy seorang diri.

"Gue udah ngajak, tapi dia nolak." Sambung Sylvia memberitahu.

Kevan mengetuk jarinya di atas meja mengikuti irama musik yang sengaja di putar untuk meramaikan suasana.

"Semenjak kejadian kemarin kalian masih ga interaksi?"

"Gue sih masih ngobrol, gak tahu kalau Aretha."

"Gue diam, karena dia juga diam."

Raja terkekeh. "Lo type yang didiamin, diam ya?"

"Hm...gimana ya?"

Erlangga membela. "Kalau gue jadi lo, gue juga bakalan diam sih."

"Kalau gue sih mending buang aja teman kayak gitu."

Aretha berdecak. "Mana bisa gitu? Kasihan Dilan nanti ga bisa deketin Kenzy lagi."

"Setelah Kenzy terang-terangan bilang suka ke Bang Laskar. Apa lo bakalan berjuang deketin dia lagi, Lan?" Tanya Kevan hati-hati takut menyikut amarahnya.

Glek glek

Ferdilan meneguk es jeruknya hingga tandas.

"Menurut lo?" Tanyanya dengan senyuman.

Mereka yang melihat bergidik ngeri.

"Gue suka lihat senyum lo, tapi kalau yang barusan kenapa bawaannya gue pengen kabur?" Pernyataan Kevan ditertawakan.

ERLANTHA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang