Part. 46

30 18 3
                                    

"Siklus pacaran itu asing, dekat, dan asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siklus pacaran itu asing, dekat, dan asing. Jadi, jauhi pacaran kalau ga mau asing sama seseorang."

🪐🪐🪐

Aretha menuang beberapa saus, dan kecap di atas bubur ayam. Sendok plastik diambil untuk mengaduk sarapannya itu. Meja makan dengan delapan kursi disinggahi dirinya, dan Pak Ardi. Tak biasa lelaki paruh baya itu menemaninya sarapan.

"Mereka berangkat jam berapa Pak?"

Mereka merujuk pada anggota keluarga minus Aretha. Pasalnya ia tak biasa ditinggal sendiri, tetapi pagi ini Aretha mendapatinya seorang diri.

"Habis subuh, Neng."

Kepalanya sedikit menunduk untuk bisa melihat jelas olahan bubur yang akan disantapnya.

"Tumben Ayah ngajakin jogging."

"Bapak aja kaget." 

"Padahal Aretha pengen ngobrol sambil sarapan bareng Mamah. Gak tahunya udah dibawa pergi duluan. Serasa dunia milik berdua." Sindirannya membuat Pak Ardi tertawa.

"Memangnya dari kemarin belum ada sesi cerita sama Mamah?"

Gadis itu menggeleng kemudian meniup suapan pertamanya. "Susah atur waktu."

"Bapak dengar Ayah mau ajak Mamah kamu liburan. Berangkat selepas jogging."

"Berapa lama?"

"Katanya sih seminggu."
_____

Blue Pinwheel recidence merupakan tempat singgah keluarga Maheswara. Perumahan elit yang berdiri di Jalan Taurus itu menjadi saksi kebersamaan Gavilan. Pukul setengah tujuh kurang sepuluh, enam motor ninja berjajar rapih menghalangi jalanan. Rutinitas Gavilan berangkat bersama di salipkan Aretha, dan Rhei.

"Pagi, Tuan Putri." Sapa Raja mewakili.

"Pagi, Gavilan." Sahut Aretha menutup sempurna pintu gerbang.

Arga melepas helm lalu di peluknya erat.
"Gue kira lo bakalan kesiangan karena VC semalam."

"Kalian VC? Ngapain?" Sahut Rhei di boncengan Kevan.

"Belajar."

"Study date."

Krak

Bunyi helm bersentuhan dengan spion motor tercipta oleh Erlangga. Aretha menahan pergerakannya hendak memakai pelindung kepala berwarna hitam miliknya.

"Study date seseru itu wajib dicoba." Jelas Arga dengan tatapan menggoda.

Ferdilan berdecak. "Apapun seru asal ada pasangannya."

"Apapun seru asal ada temannya." Koreksi Raden.

Erlangga bersuara. "Sampai jam berapa?" Tanyanya pada Aretha.

"Biasanya jam dua belas udah kelar, tapi semalam jam satu karena fisika."

ERLANTHA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang