"Can I skip these bad feelings?"
🪐🪐🪐
Jaket biru favorit Erlangga melekat menutupi kaos dibaliknya. Hari ini adalah pertemuan pertama bimbelnya. Bisa Aretha ramal perasaannya campur aduk. Senang, takut menjadi satu alhasil menyebabkan tubuhnya menggigil.
"Cie jadi murid baru."
"Di lingkungannya ga ada tukang bully kan?" Tanyanya memastikan.
"Ga, tapi minus gue sih."
Mukanya masam.
"Berhenti godain gue Tha.""Gak ah! Lo lucu kalau lagi kesel."
"Sesuka lo aja lah!"
Motor membelah jalanan dengan kecepatan 70km/jam. Aretha berpegangan erat pada jaket Erlangga bagian samping. Baru kali ini perjalanan bimbelnya terasa menyenangkan. Rasa sepi tak lagi hadir, karena Erlangga akan menemani sampai perjalanan bimbelnya usai.
"Tadinya Bunda nyaranin buat ikut bimbel bulan depan, karena nanggung bayarnya."
"Eh ternyata dari pihak konsultan bimbel kasih tahu kalau bisa bayar separuhnya, karena gue ikutnya di pertengahan bulan."
Aretha menatap spion dengan senyum simpul. "Thanks, God."
"Eh sistem duduknya gimana sih? Bebas kan?"
"Bebas semau kita."
"Kalau gitu gue mau deketan sama lo."
_____
Baru lima menit singgah di bangku depan, Erlangga sudah dikelilingi para gadis teman bimbelnya. Aretha yang duduk bersebelahan merasa terganggu. Alhasil ia memilih untuk membuka buku paket. Mengalihkan dengan soal di dalam lembaran buku.
"Aretha!" Seru seseorang di belakangnya.
Gadis itu menoleh tanpa suara.
"Pacar lo?" Tanyanya mengkode Erlangga yang tampak memperhatikan mereka.
Tatapannya menolak pernyataan tersebut. "Teman."
"Tapi spesial?"
"Memangnya martabak?" Sahut Aretha tak lagi menghiraukan temannya itu.
"Jangan marah ya Aretha? gue kan cuman nanya."
"Ya...."
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANTHA (TAHAP REVISI)
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] 𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓐𝓻𝓮𝓽𝓱𝓪 𝓭𝓪𝓷 𝓔𝓻𝓵𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓽𝓮𝓷𝓼𝓲 𝓴𝓮𝓬𝓲𝓵 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓽𝓾. Berawal dari kepedulian Erlangga membuatnya bertemu dengan Lazkaretha. Gadis introvert...