Part. 47

32 18 4
                                    

 "Cewe yang gue suka udah di langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cewe yang gue suka udah di langit. Apa perlu gue saling curhat sama langit?"

— Raden Biantara Jasver

🪐🪐🪐

"Gue dengar suara waktu buang hajat."

Aretha mengeluarkan lolipop dari kemasannya. "Bunyi keran air."

"Bunyi nafas lo." Raja mencoba berpikir positif seraya menyeduh es jeruk.

Kevan bercanda diselingi ulah Arga menggeplak bahunya. "Cicak ngintip lo."

Krek krek

Makaroni boncabe ditelan dalam retakan besar. Tak peduli ketidaknyamanan kerongkongan Raden.

"Gue belum selesai cerita monyet!"

"Cepetan lanjut lo dengar suara apa?" Erlangga turut penasaran meskipun takut-takut mendengarkan faktanya.

"Suara ketawa di kamar mandi pojok."

"Gue pernah dapat gosip kamar mandi cowo yang pojok angker."

"Itu hoax ga sih?" Rhei langsung mengungkap keresahannya.

"Gue ga pernah nempatin yang pojok." Respon Kevan dengan raut tak terbaca.

"Beneran punya kisah mistis sendiri ya?" Tanya Aretha yang sebenarnya tak tertarik, tetapi menarik juga jika memang kamar mandi sekolahnya berhantu.

Erlangga menopang dagu. "Banyak yang bilang auranya beda."

Aretha mendekat melebarkan manik mata Erlangga. "Menurut lo gimana?"

"Biasa aja."

Tempat mana sih yang tak dilalui hantu? Kita hidup saja bersinggungan dengan makhluk dari alam lain. Menakjubkannya Tuhan tak membiarkan penglihatan kita tahu. 

"Berarti tadi pagi beneran setan?"

"Jin memang suka di kamar mandi."

"Hihihihi...Mas Raden..." Tindakan Rhei selanjutnya menakut-nakuti dengan rambut dijatuhkan ke depan.

Raden melayangkan dasi ke bangku Rhei yang kebetulan terhalang Kevan. "Mirip!"

Arga mengimbuhi. "Tinggal dipucetin aja mukanya."

Rhei melayangkan tatapan elang.
"Gue belum mau mati ya anjir!"

Ferdilan mengusap beberapa kali lengan naik ke bahu mengusir hawa asing yang mulai datang. "Ga usah dibahas kenapa? Nanti kebelet takut." 

"Minta temenin bisa." Sahut Raja asal.

"Ga boleh di temenin." Kevan menyebutkan satu peraturan kelas.

Setiap kelas pasti punya peraturan yang di sepakati oleh guru mapel masing-masing. Salah satunya murid dilarang ke toilet berdua. Bukan tanpa sebab mengapa ada peraturan ini. Beberapa memanfaatkan alasan pergi ke toilet untuk berkunjung ke kantin.

ERLANTHA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang