13.

371 26 17
                                    



Suara mobil terdengar dari kejauhan dan semakin lama semakin jelas.

Tinn.. tinnn...

Aruna yang sedari tadi masih sibuk mengutak atik aplikasi ojek online teralihkan dengan suara klakson mobil yang kini tepat berada di depannya. Diturunkannya kaca mobil itu perlahan, dan kini terlihat sosok yang tengah duduk di kursi kemudi.

"Hujan. Ayo naik."

Dari tempat Aruna berdiri, ia bisa melihat dengan jelas siapa sosok yang sedang berada di dalam mobil itu.

"Atau kalau enggak, next time aja lo traktir gue." Ucap Aksa sembari menutup kaca jendelanya perlahan.

"Ehhh iya tunggu Kak, gue masuk." Aruna kemudian mencoba membuka pintu belakang mobil itu. Aneh, pintu itu tidak mau terbuka.

"Depan. Gue bukan driver online."

Dengan segera, Aruna membuka pintu depan mobil itu dan duduk di samping Aksa. Tidak lupa ia buru-buru memasang seatbelt agar kejadian tempo hari tidak terulang lagi.

"Kita berangkat." Setelah mengucapkan hal itu, Aksa lalu menancapkan gas kendaraannya dan mereka berangkat menuju ke tempat yang sudah dijanjikan semula.

"Kak, sorry banget gue gatau kalau bakalan hujan. Lo malah jemput gue dan jadi ngerepotin lo gini Kak."

"Lo seneng banget minta maaf ya."

"Eh?"

"First of all kost kita deket, terus ini juga searah sama tempatnya kan?"

"Iya sih Kak..."

"Don't feel guilty then."

"Ahh iya Kak."

Perjalanan dari kost Aruna ke tempat yang sudah ditentukan sebenarnya tidaklah jauh hanya memerlukan waktu selama 20 menit. Hujan yang bertambah deras di luar membuat banyak orang keluar dengan mobilnya yang menyebabkan kemacetan parah di jalan. Suasana di dalam mobil itu masih hening. Terdengar dengan jelas suara hujan mengguyur mobil mereka yang terjebak kemacetan.

"Kenapa hujannya makin deres? Mana macet ..." Aruna mulai bergumam.

"Lo ngomong sesuatu?." Tanya Aksa.

"Enggak kok Kak. Ini hujannya makin deres aja."

"Lo yakin masih mau kesana sekarang? Hujannya deres, itu tempat outdor."

"Gue.. enggak tau banyak tempat Kak." Jawab Aruna dengan nada yang sedikit kecewa.

"How about change our destination?."

"Kemana?" Aruna memastikan tempat yang akan mereka tuju. Walau sudah persiapan untuk menraktir Aksa, Aruna tidak membawa begitu banyak uang cash. Maklum, anak kost.

"Nanti lo juga tau."

Mereka (Aksa) akhirnya mengubah tujuan malam ini. Aruna tidak tau akan dibawa kemana oleh Aksa saat ini. Satu yang ia tau, jalanan yang mereka lewati adalah jalan yang lumayan asing. Tepatnya, jarang ia lewati. Setelah keluar dari kemacetan yang cukup parah, mobil itu memutar arah perjalanan meraka dann melaju seperti biasa mengarah ke sebuah restoran cepat saji yang ada di dekat kampus dua.

"Kak kita kesini?." Tanya Aruna setelah ia melihat bahwa mereka telah berada di restoran cepat saji dekat kampus dua yang bisa dikatakan cukup sering ia kunjungi.

"Iya, lo gamau?"

"Bukan gitu Kak, tapi sama aja gak sih kita harus turun disini buat masuk kesana. Sama-sama kena hujan."

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang