14.

360 27 0
                                    



"Aruna? Aksa?"

Di kasir ini, seseorang sedang berdiri mengawasi mereka berdua. Beberapa saat kemudian orang itu menghampiri Aruna dan Aksa.

"Woi Sa!" Ujar orang itu.

"I told you before right?" Ucap Aksa kepada Aruna setelah menengok ke sumber suara.

"Kak Januar? Lo ngapain Kak?" Aruna menyapa Janu yang datang menghampiri mereka dengan baki makanan di tangannya.

"Mau sepak bola Ar. Ya makan lah Arunaa." Janu kemudian duduk tepat di samping meja Aksa dan Aruna yang kebetulan sudah kosong. Ia kemudia menggesernya dan menjadikan satu mejanya dengan meja mereka.

"Iya gue tau lah Kak. Maksudnya, ini udah jam 10 malem dan lo baru mau makan?."

"Aruna, kayaknya lo perlu kaca deh." Sahut Janu.

Benar juga. Aruna menanyakan hal yang sudah tentu ia tau jawabannya dan ia pun sedang melakukannya. Makan pada jam 10 malam.

"Lo sendiri?" tanya Aksa pada Janu.

"Nope. Tunggu aja palingan bentar lagi dia dateng."

Aksa mengangguk paham.

"Dia?" Aruna ikut bertanya-tanya.

Drttttttt..... drtttttttttttt...... hp Janu bergetar pertanda ada panggilan masuk. Ia segera mengangkatnya.

"Halo. Iyaaaa gue udah pesenin lo. Iyaaa. Buruan njing gue di dalem. Ada Aruna sama Aksa juga. Iye buru. Gue tunggu."

Tuuuttt.

Janu mematikan panggilan suara tersebut. Lima menit kemudian, orang yang menelpon Janu masuk ke dalam resto cepat saji ini.

"Jan! buset macet banget jalanan padahal udah kagak hujan. Eh Sa lo disini? Runa juga?" Ucap Hedar sekedar basa-basi. Ia terlihat lumayan kelelahan karena jalanan yang macet.

Runa? Aksa bertanya di dalam hati.

"Hi Kak!" sapa Aruna.

"Kejebak macet dimana lu?" Tanya Janu.

"Itu jalan depan kampus. Kalian tau kan biasanya kagak hujan aja macet panjang gimana habis hujan gini ya, beuhhh mobil semua isinyaaa." Jawab Hedar sambil menarik kursi kemudian mendudukinya.

"Kalian berdua udah daritadi?" Tanya Hedar pada Aruna dan Aksa.

"Yahhh sekitar 30 menit lalu sih Kak. Kasusnya sama kayak lo, kita kejebak macet terus laper hahaha." Jawab Aruna.

"Lo pada naik ojek online?" giliran Aksa bertanya pada Hedar dan Janu.

"Kagak. Gue mah naik mobil." Ucap Janu dengan santainya.

"Buset iye dah tuan muda gue percaya lu kaya tapi gausah ditekankan begitu." Sahut Hedar menanggapi. "Gue sih naik ojek online tadi Sa."

"Sensi amat lu Hed. Gue tinggal ntar kapok lu."

"Bangsat hahahah mainnya ngancem aja lu." Lanjut Hedar.

"Eh Kak lo naik ojek online?" Tanya Aruna pada Hedar.

"Iya. Kenapa emang?"

"Kok lo bisa dapet sih? Wahh gue ga terima ya, gue satu jam nungguin tuh driver gak dapet dapet anjirrr."

"Masak sih? Gue langsung dapet tuh."

"Iyaa Kakkkk. Sebel banget gue."

"Tapi akhirnya lo dapet kan." Aruna memiringkan sedikit kepalanya dan menatap bingung Hedar. "Itu yang lagi makan kentang goreng depan lo." Aksa berhenti mengunyah kentang itu dan mengalihkan tatapan tajamnya ke Hedar.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang