36.

258 17 0
                                    


Setelah kejadian yang terjadi di Cofzy beberapa hari lalu, jarak Aruna dan Aksa sedikit merenggang. Lebih tepatnya Aruna menghindari untuk bertemu bahkan sekedar berpapasan dengan Aksa. Jika tidak sangat terpaksa, Aruna memilih untuk tidak melewati laboratorium tempat Aksa dan asdos praktikum lainnya berkumpul.

"Aruna!" Panggil Hedar disalah satu sudut lorong itu.

Wanita dengan outer kemeja biru muda dan inner kaos warna putih tulang yang sedang serius memainkan telfon genggamnya serta berdiri menyeder tembok itu teralihkan fokusnya oleh suara Hedar yang menyapa dirinya.

"Sini Run"

Aruna menoleh ke sumber suara, kemudian tersenyum menanggapi sapaan Hedar. Ia melangkahkan kakinya menuju tempat Hedar berdiri namun seketika berhenti dan memutar arah kala melihat Aksa muncul tepat dari belakang Hedar. Aruna tersigap. Ia berpura pura seolah mengangkat panggilan yang masuk ke telefon genggamnya.

"Oh? iya halo. Bisa Al bisa sebentar gue kesana du-"

Sesaat sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, telfon genggam Aruna berdering. Aruna yang semakin tergagap mendapati bunyi dari telfon genggamnya memilih untuk segera meninggalkan tempat itu.

"Lah anjir kagak jadi kesini? Cewek Aneh." Ucap Hedar kemudian masuk ke dalam ruangan di depannya meninggalkan Aksa yang masih berdiri disana melihat Aruna pergi dengan rasa canggung yang amat sangat terasa.

"Aduh bego banget lagian kenapa harus bunyi pas gue pura-pura telfon sih" gumam Aruna sebelum menjawab telfon dari sahabatnya, Alea.

"Hal-"

"LO BISA GAK SIH GAUSAH NELFON GUE DULU" potong Aruna sebelum Lea menyelesaikan sapaannya.

"Duh Ar, bisa tuli gue kalau lo teriak teriak kayak gini. Lo kenapa sih? Marah marah mulu dari kemarin. Tamu lo dateng???" ucap Lea di seberang sana.

"Enggak. Arghhh gatau. Gue sebel banget sama diri gue sendiri." sambung Aruna yang terlihat berjalan menunduk sambil mengacak poninya kasar.

"So, you should tell me what happen with you honey" Ucap Lea yang tiba tiba berdiri di hadapan Aruna entah darimana datangnya.

*plak

"ANJIR SAKIT BEGO" seru Lea setelah mendapat tamparan di bahu kanannya.

"Elo sih! udah jelas lagi ngobrol lewat telfon tapi tiba-tiba nongol di depan gue. Ya kagetlah!" Seru Aruna yang semakin kesal dengan ulah jahil Lea.

Lea mengelus pundaknya yang masih terasa panas akibat tamparan dari Aruna, sahabatnya. Lalu muncul sebuah ide jahil di pikiran Lea.

"Kak Aksa!" ucap Lea sambil melambaikan tangannya.

Aruna yang mendengar sapaan Lea langsung berjalan masuk ke perpustakaan yang tepat berada di depannya saat ini.

"Hmmm beneran ada yang ga beres ternyata" Gumam Lea yang sekarang berjalan mengikuti Aruna masuk ke perpustakaan.

Setelah meletakkan tas nya, Aruna mengambil laptop dan alat tulis yang akan ia gunakan untuk mengerjakan tugas kuliah di dalam perpustakaan. Aruna memilih meja yang mempunyai empat tempat duduk di sudut ruangan ini.

Aruna membuka laptop dan menghidupkannya. Ia kemudian membiarkan laptopny menyala lalu melangkahkan kaki ke salah satu rak untuk mencari referensi buku yang dibutuhkan.

"So, ada apa?" Bisik Lea yang berdiri disamping Aruna.

"Apanya?" Jawab Aruna berpura-pura tidak tau apapun.

"Lo sama Kak Aksa."

"Emang gue sama Kak Aksa kenapa?"

Aruna yang telah mendapatkam buku referensi kembali duduk ke tempat semula.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang