38.

341 18 0
                                    


Aruna membuka pintu kostnya. Ia melepas sepasang sepatu yang digunakannya seharian ini kemudian berjalan mendekati meja untuk meletakkan totebag kesayangannya. Dengan masih berpakaian sama, ia merebahkan diri diatas nakasnya yang diselimuti bedcover berwarna coklat muda itu. Ia menatap langit langit kos nya, lalu mengerjap karena perkataan Aksa yang masih terngiang di pikirannya.

--- 

"Maksud Kakak?"

Aksa menatap dalam kedua manik coklat milik Aruna.

"Gue suka sama lo, Aruna Faleesha."

Aruna terdiam tidak bisa berkutik setelah mendengar perkatan Aksa. Netra nya menatap manik milik Aksa yang sedang mentapnya dengan tatapan penuh makna. Pipinya saat ini berubah menjadi merah menahan malu.

"Kak... bentar.. gue perlu proses buat nerima ini semua."

"Then, take ur time." Ucap Aksa sambil tersenyum tipis lalu meminum sisa minumannya.

"Kak Aksa."

"Iya cantik."

Blush.  Lagi-lagi pipi Aruna merona mendengar kata itu dari mulut Aksa. Sungguh dia tidak menyangka Aksa akan memanggilnya seperti itu. 

"Kak, lo gak lagi mabuk kan? Lo sakit Kak? Panas ga? demam ga? hidup lo tinggal sebentar ya? lo beneran sakit deh kayaknya Kak. Lo mending perik-"

Aksa bergerak maju. Tangan kanan Aksa meraih tangan Aruna dan menempelkannya ke dahi miliknya yang sontak membuat Aruna kaget dan berhenti mengoceh.

"Kamu periksa aja sendiri deh."

---

Gadis itu menutup wajahnya dengan bantal lalu kakinya menendang nendang udara di sekitarnya membuat bedcover  yang semula rapi menjadi berantakan tidak karuan. Cukup lama Aruna dalam posisi ini, lalu ia berhenti dan membuka bantal yang menutupi wajahnya.

"Kamu." Aruna menampar wajahnya sendiri kemudian berlari kearah kaca yang berada di depan pintu almarinya.

"Kak Aksa manggil lo pake kata kamu Aruna. KAMU ANJIR BUKAN LO. AAAAAAAA" Aruna memegang pipinya yang berwarna merah akibat tamparannya sendiri lalu sesaat kembali menggila mengingat kata itu.

"Anjir sumpah demi apapun Kak Aksa juga suka sama gue? jadi selama ini gue gak bertepuk sebelah tangan sama Kak Aksa?!"

tinggg

Satu notifikasi masuk di telfon genggam milik Aruna membuat pemiliknya mengambil telfon genggam itu.

Satu notifikasi masuk di telfon genggam milik Aruna membuat pemiliknya mengambil telfon genggam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAHHHHHH"

Aruna berteriak refleks melemparkan telfon genggamnya keatas nakas lalu menutup mulutnya sesaat setelah membaca pesan dari Aksa.

"Apa apaan ini. Demi batagor depan gang tawon, Kak Aksa chat gue duluan? for the first time? tanpa konteks praktikum??? terus pake aku-kamu?? AKU KAMU??? Wahhhh. Dunia sedang tidak baik baik saja" Gumam Aruna yang sedang mencoba untuk menetralkan detak jantungnya yang berantakan.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang