17.

317 19 0
                                    


"Eh Kak Hedar semalem nge chat gue?" Aruna kemudian membuka pesan masuk dari Hedar yang sudah diterimanya tepat pukul satu lalu..

01.00 a.m.
Unread message from : Kak Hedar

*Runa, udah sampe rumah?

Aruna mengetik.

So sorry Kak gue baru bales. Iya gue semalem sampe kost jam setengah satu dan langsung ngerjain tugas sampe sekarang.

Sent.

Satu menit kemudian.

Ting..

(Notes Author: bintang italic = Hedar, italic = Aruna. )

(Setiap ada percakapan chat yang masuk bakal dibikin kayak gini ya kawan)

05.10
Unread message from : Kak Hedar

*Tugas lo aman?

Aman Kak. Lah lo udah bangun aja jam segini?

*Iya nihh, sengaja mau lari pagi juga. Mau lari bareng?

Ahh enggak bisa Kak gue. Hari ini uts jam setengah delapan. Maybe next time :(

*It's okay. Gue juga lupa kalau lo lagi uts. Maklum gue udah gaada uts HAHAHA

Iye iye percaya gue sama yang bentar lagi lulus.

*Aamiin in dah. Anyway, goodluck for your exam! See you letter.

Thanks Kak!

Aruna kembali meletakkan hp nya diatas meja belajar. Ia lalu membereskan meja belajarnya yang dipenuhi dengan buku dan kertas coretan berisikan crosscheck hitungannya.

"Gue mau ngapain lagi ya sekarang? Kalau lari pagi, gue takut ngantuk waktu ujian. Tapi kalau tidur lagi pasti telat nih."

Aruna memutuskan untuk mandi pagi. Selesai mandi dan berganti pakaian, ia mengambil dua potong roti gandum sebagai sarapannya. "Karena hari ini gue uts, gue harus sarapan. Gue gak boleh kalah sebelum bertanding." Ucapnya sambil memasukkan roti gandum yang telah dioles dengan mentega ke dalam pemanggang roti. Tidak lupa ia mengambil susu dan menuangkannya ke dalam cangkir bening yang bergambar fox.

Sambil menunggu roti nya matang, ia memasukkan keperluan ujian ke dalam tasnya. Laptop, paper, alat tulis, dompet dan pouch makeup.

Musik terdengar mengalun di sela-sela kesibukan paginya. Sudah menjadi kebiasaan Aruna untuk mendengarkan musik di pagi hari -biar nggak ngantuk- katanya.

"It's done! Eh bentar bau apa ini?." Wanita itu mencium bau gosong. "ASTAGA ROTI GUE." Aruna buru-buru mematikan mesin pemanggangnya. Baru kali ini mesin itu membuat roti yang dipanggang menjadi gosong seperti ini.

"Arrghhhhh anjirrr gosong banget. Perasaan kemarin lu baik-baik aja dah, kenapa hari ini bikin roti gue gosong sih. Mana tinggal dua ini sisa roti gue."

Aruna dengan terpaksa harus membuang kedua roti panggang lebih tepatnya roti gosongnya itu. Untunglah ia masih punya susu, jadi perut wanita itu tidak sepenuhnya kosong. "Yaudah deh untung gue masih punya ini, kalau enggak fix badmood banget gue." Ia lalu meminum susu itu.

Tepat pukul 07.00 Aruna berangkat menuju kampus dengan perasaan yang sedikit berantakan tentunya. Hari ini ia mengenakan cardigan berwarna putih tulang, inner senada dan celana kulot jeans biru muda andalannya. Sekitar lima belas menit berjalan, Aruna sampai di kampus.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang