24.

273 14 0
                                    




"Dadah Kak Aksa! Hati-hati dijalan yaa!" Ucap Arun sambil melambaikan tangannya kearah kendaraan yang mulai menghilang di tikungan gang itu.

"Yaelah Aruna ngapain lo bilang gitu, Kak Aksa juga gak denger kali." Aruna bermonolog pada dirinya sendiri.

Setelah itu, Aruna masuk ke dalam lingkungan kost dan tak lupa untuk mengunci gerbangnya. Setiap mahasiswa yang ada di kost putri ini diberikan duplikat pintu gerbang jika seolah-olah mereka pulang malam seperti yang terjadi pada Aruna kali ini. Ibu kost ini paham betul bahwa mahasiswa yang menyewa kost nya membutuhkan adanya kebebasan jam malam dan selama itu tidak merugikan kedua pihak (antara pemilik kost dan lingkungan sekitar) ibu kost masih memaklumi.

"Akhirnya sampai kost juga. Jam berapa sih sekarang?" Aruna kemudian menengok jam digital yang tepat berada di samping nakasnya. "Astaga udah mau jam setengah dua pagi? Eh bentar deh gue ngucapin makasih ke Kak Aksa dulu."

Tuk tuk tuk tuk tuk tuk

Sent!

"Ahhh udahhh" Aruna merebahkan dirinya ke atas nakas yang ia duduki sebelumnya.

"Ngg?? Cuma di read ya. Yaudah gapapa deh."

Ia lalu merentangkan tangan sambil menatap langit-langit kamarnya. Otaknya tiba-tiba memutar segala memori tentang seorang laki-laki yang berhasil mengusik harinya yang tenang, ya Aksara Wisnu Samudera.

"What if.. gue beneran suka sama Kak Aksa? Kinda weird but gue bingung apa yang gue rasain sekarang. Anehnya, gue nyaman sama Kak Aksa. Walaupun dia tipikal orang yang dingin terus cuek, tapi dia berhasil ngungkapin rasa pedulinya dengan cara lain. Gak seperti cowok kebanyakan yang terlalu banyak melontarkan omongan manis di depan cewek. I think He's different." Aruna mulai bergumam.

Ia memiringkan badannya ke arah kiri menatap gorden kamar. "Kenapa semua jadi berbanding terbalik gini? Berawal dari kebodohan gue yang ngata-ngatain Kak Aksa di depannya langsung malah sekarang gue jatuh hati sama dia? Secepat ini? Cuma kurun waktu 4 bulan aja?"

"Dan yang bikin gue heran, dari sekian banyaknya cowok di kampus kenapa harus Kak Aksa? Apakah semuanya bakal sama kalau gue gak ngolok-ngolokin Kak Aksa waktu itu?."

"Apakah gue terlalu egois kalau minta Kak Aksa buat suka balik ke gue? AH ENGGGAK GAK BOLEH ARUNA. Ini perasaan lo, lo boleh suka sama dia tapi lo gak boleh maksa buat Kak Aksa suka balik sama lo. Titik. Jangan pernah tanya ke Kak Aksa soal perasaannya ke lo. INGET ITU ARUNA FALEESHA."

Wanita itu tertidur pulas setelah bergelut dengan dirinya sendiri. Dengan pakaian yang belum sempat diganti, dan dengan kondisi badan yang belum dibasuh ia telah berlibur ke pulau kapuk.

**

TOK TOK TOK

"ARUNAAA"

TOK TOK TOK

"ARUNA ARUNA ARUNAA BANGUN WOIII"

"Hmmmhh siapa sih yang pagi pagi bangunin gue?" Aruna masih enggan untuk beranjak dari nakas nya. Ia kembali memakai selimut ke seluruh tubuhnya.

"Ah elah pasti ni anak ngebo lagi. Gimana sih katanya mau lari bareng giliran di samperin malah masih molor." Ucap Lea dengan kesal.

TOK TOK TOK

"ARUNA BANGUN ATAU COKLAT PUTIH LO GUE MAKAN SEKARANG. GUE ITUNG SAMPE TIGA KALAU GAK BANGUN GUE MAKAN JUGA NIH."

"SATU... DUAA.... TI-"

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang