16.

371 23 0
                                    



Tepat pukul setengah satu dini hari, Aruna pulang. Setelah menempuh macet dan hujan yang sangat deras, akhirnya ia bisa merebahkan badan diatas nakas kesayangannya,

"Ahhh lega banget udah sampe kost."

Aruna yang kini tengah terlentang diatas nakas itu kemudian memejamkan matanya sebentar lalu membukanya kembali.

"Huuhh, gue gagal lagi ya nraktir Kak Aksa?. Ah elah padahal bentar lagi selesai urusan gue sama dia."

Ia kemudian memiringkan sisi badannya ke kanan. "Tapi kenapa gue ngerasa seneng kalau urusan gue sama dia belom selesai?" ucapnya lirih sambil memandang ke arah jam digital yang ada di samping nakasnya.

Drrtttt... drtttt.... Hp Aruna bergetar, menandakan adanya sebuah panggilan masuk yang harus ia jawab.

Kak Aksa?

Incoming call from Lea

Oh, Lea ya. Aruna kemudian mengangkat panggilan masuk itu.

"Halo, gimana Le-?"

"ARUNAAAAAAAA AKHIRNYA LO JAWAB TELFON GUE JUGA. BARU PULANG YA LU?!"

Aruna sedikit menjauhkan hp itu dari telinganya karena suara teriakan Lea yang cukup memekakkan gendang telinga.

"Jangan teriak begooo. Kuping gue mau meledak rasanya denger toa masjid sedeket ini."

"Eh iya lupa, maaf say hehe. Lo baru pulang?"

"Iya gue baru aja sampe kost. Kenapa Le?"

"Gimana dating sama Kak Aksa? Asik? Romantis? Atau thriller?"

"First, gue ga dating ya Alea. Second, gue cuma nraktir dia aja tapi gagal."

"Hah gagal? Katanya lu baru sampe kost? Darimana aja berati?"

"Sebenernya dibilang gagal enggak tapi gabisa dibilang berhasil enggak juga. Lo tau kan hari ini itu hujan mulu. Gue yang awalnya janjian di tempat yang udah ditentuin kemarin terpaksa ganti tujuan karena itu tempat outdoor dan kondisinya hujan lebat jadi ga memungkinkan buat makan disana."

"Terus terus, jadinya kemana?"

"Gini deh gue ceritain dari awal aja. Tapi jangan dipotong awas lu motong gue."

"I'm listening here. Go ahead."

"Gue tadi dijemput Kak Aksa di depan kost. Gue gatau gimana tiba-tiba dia udah di depan kost gue. Harusnya gue bersyukur gak sih Le dijemput? Kalau enggak bakal batal janji hari ini soalnya dirver ojek sibuk semua anjir."

"ANJIR, LO DIJEMPUT KAK AKSA?! IT'S A MIRACLE ARUNA. HOW LUCKY YOU ARE!."

"JANGAN TERIAK LEA."

"Hehe. Refleks elah maap. Lanjut."

"Akhirnya gue sama Kak Aksa berangkat bareng satu mobil terus jadinya ke mekdi noh deket kampus dua deh."

"Ke mekdi kampus dua doang sampe jam segini? Lu ngapain aja berdua disana?"

"Well perlu digaris bawahi kalau at the ending gue ga cuma berdua sama Kak Aksa, tapi berempat. Sama Kak Hedar, Kak Januar juga."

"KOK LO GAK NGAJAK GUE SIH ARUNNNAAAA. GUE KAN MAU IKUTAN JOIN!!! Siapa tau Kak Hedar atau Kak Januar nyangkut ke gue hehe."

"Lah gimana gue mau kepikiran, orang mereka juga langsung gabung gitu aja. Emangnya lo mau ujan ujan jam sepuluh malem ke mekdi mana hujan terus jalanan macet kayak gitu?"

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang