[Baca duluan bab terbaru dan special part di Karyakarsa 'kataromchick' ❤️]
Setelah mencoba memancing emosi Demoz dengan sebutan stranger itu, nyatanya pria itu masih berada di rumah Lily. Pria itu seolah tidak terpengaruh dengan apa yang Lily katakan. Padahal, Lily berharap pria itu akan pergi dan tidak kembali karena direndahkan oleh ucapan perempuan itu. Mereka dulu tidak saling menjatuhkan dengan kalimat, mereka dulu lebih suka menjatuhkan tubuh mereka di atas ranjang tanpa perdebatan.
Sepertinya mereka tidak akan memiliki banyak kesempatan untuk bisa saling menjatuhkan tubuh di atas ranjang yang sama karena ... Lily tidak akan membiarkannya. Jika mereka harus atau akan melakukan seks semata, maka Lily akan memilih tempat lain. Bukan karena tak mau ranjangnya dijamah orang lain, tapi Lily takut akan terlalu terbawa suasana seperti dulu jika mereka melakukannya di atas ranjang. Itu sebabnya Lily juga tak meminta pria itu membawanya ke kamar kosong saat diserang di meja konter dapur.
Mendapati pria yang sering membuat Lily salah paham akan perasaannya dulu berada di rumahnya, Lily menjadi begitu cemas. Apa yang akan mereka lakukan dengan kondisi yang telak bersama lagi? Meski Atri tidak akan berani keluar seperti tadi siang, tetap saja Lily tak mau Demoz menjadi memiliki kebiasaan untuk mengunci Atri dan Dimi tanpa sadar.
"Kenapa kamu masih ada di sini?" tanya Lily yang baru akan melihat Dimi di kamar anak itu.
"Kamu sudah mandi."
Lily memutar bola matanya karena pertanyaan tak bermutu dari Demoz itu. Dia jelas sudah membersihkan diri dan tidak ada jawaban yang pantas untuk diberikan pada Demoz yang hanya berniat memecah kecanggungan dan mengalihkan topik semata.
"Aku udah bilang aku nggak mengizinkan kamu untuk tinggal di sini. Silakan pergi dan jangan ganggu aku dan Dimi."
Demoz berdiri dari sofa dan mendekati Lily yang masih berdiri di depan pintu kamarnya. Pria itu menatap Lily hingga ibu Dimi itu harus membuat lehernya bekerja lebih keras untuk membalasnya. Mereka tidak terlihat akan melepaskan tatapan satu sama lain.
"Aku akan menginap," ucap Demoz dengan mudahnya.
Lily tidak merasa bahwa jawaban itu bisa dirinya cerna dengan mudah. Demoz tidak dirinya berikan kesempatan untuk ada di rumah ini, jadi dia tak suka dengan gagasan menginap.
"Aku udah bilang kamu nggak bisa tinggal di sini—"
"Kamu nggak mengizinkan aku untuk tinggal, tapi menginap bukan berarti tinggal, Lily. Menginap hanyalah sementara, sedangkan tinggal memiliki makna lain. Kamu bukan perempuan bodoh untuk mengerti, kan?"
Lily tak suka ditanya mengenai kadar kecerdasannya, dan dia juga tak suka Demoz bisa mengambil celah kata yang maknanya berbeda sangat tipis seperti ini!
"Aku nggak mau kamu ada di rumahku! Itu yang aku inginkan, Demoz! Kenapa kamu nggak bisa membaca bahwa aku berusaha mengusir kamu dari rumahku, hah?!"
Demoz meraih lengan kiri atas Lily dan mencengkeram erat bagian itu. Tak lupa, Demoz menariknya merapat ke tubuhnya untuk menekankan bahwa pria itu juga bisa menunjukkan kekuasaannya.
"Kalo gitu kamu harus pindah dari sini ke rumahku. Kamu nggak suka aku di rumahmu? Maka kamu harus suka berada di rumahku, menjadi orang tua Dimi."
Lily semakin mengerutkan kening, dia mendapatkan kesimpulan dari paksaan pria itu.
"Kamu mau kita tinggal bersama?" tanya Lily.
Demoz mengiyakan melalui matanya yang mengedip satu kali. Namun, Lily tertawa kejam, dia mungkin sudah gila karena pria di depannya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED DADDY
Romance[Tayang satu minggu sekali.] Demozza Galendra tidak mengerti apa yang dirinya inginkan. Untuk sejenak, dia berambisi mendapatkan Artemisia Sirius yang sudah berstatus sebagai istri Archipelago Cakra. Namun, disisi lain dia tak mau Lillia Posey lepas...