Bab 56 [END]

425 16 1
                                    

Mario POV

Aku tak pernah bosan menatap wajah Amara bertahun-tahun lamanya, bahkan seumur hidup pun aku tak akan pernah bosan. Amara tetap wanita tercantik yang pernah kutemui. Amara adalah orang cantik di dalam satu semesta ini, tak ada yang dapat menandingi kecantikannya.

Amara benar-benar menyempurnakan hidupku, Amara banyak mengajarkan tentang hidup. Terkadang Amara selalu mengundang tawa dalam setiap kepolosan kata-katanya, namun dibalik itu semua terkadang aku juga terharu. Amara benar-benar hanya fokus hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain tentangnya, Amara tak pernah menikmati hidupnya sendiri. Bahkan soal kuliah yang Amara ambil hingga menjadi seorang magister pun Amara melakukan itu karena untuk memantaskan diri memegang jabatan yang diberikan Om Bagus padanya. Banyak cibiran dari staf-staf dibawah Amara yang sudah pendidikannya jauh saat itu dengan Amara mengatakan bahwa Amara tak pantas menjadi seorang direktur.

Aku baru mempelajari dalam-dalam tentang Amara setelah Amara menceritakannya. Walau tak diceritakan secara menyeluruh, aku dapat menyimpulkan bahwa Amara memang hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Sejak masa SMA, Amara selalu meraih ranking satu pun karena ekspektasi sekitarnya yang memaksa Amara harus mendapatkan kedudukan di ranking 1.

Mulai dari situ aku membiasakan Amara bisa menikmati hidupnya. Aku tak mau terus-menerus melihat Amara mengejar ekspektasi orang lain. Ada cibiran baru setelah Amara menjadi istri seorang polisi. Bahwa Amara perlu mempunyai tubuh yang ideal, intinya perlu sempurna dalam segi apapun. Aku menolak keras saat tahu Amara mulai melakukan diet berlebih bahkan saat Amara mulai menggunakan make up keluar rumah demi memenuhi ekspektasi orang-orang yang mencibirnya.

Amara cukup jadi dirinya saja. Aku tetap mencintai Amara dari segi apapun Amara. Amara di mataku sempurna, jadi sudah cukup. Orang-orang hanya iri pada Amara.

Orang yang jatuh cinta mempunyai pandangan sendiri tentang siapa yang ia cintai.

Hari ke hari Amara mulai berubah, kini ia sudah tak begitu peduli dengan ucapan orang lain. Aku juga terus bertanya pada Amara setiap harinya tentang perasaannya, cerita tentang hari yang sudah ia lalui, dan orang-orang disekitarnya seperti apa. Anggap saja ini terapi untuk orang yang banyak memendam perasaan. Sebagai pendamping Amara, aku harus benar-benar peka dalam setiap kondisi Amara.

Amara akan terus menjadi wanita tercantik yang berada di sisiku. Aku sangat amat mencintai Amara.

Hiduplah di dunia bersamaku untuk bahagia. Kini kebahagiaan sudah berpihak padamu.

•••

Amara POV

Senyum dan tawa suamiku memang benar-benar begitu candu. Terkadang ia memang menyebalkan terlebih setiap paksaannya, seperti makan dan menceritakan setiap hari yang sudah aku lalui. Ia penuh perhatian bahkan dari hal terkecil pun ia perhatikan.

Sikap posesifnya semakin menjadi-jadi saat aku mulai mengandung. Aku tak menyangka akan menjadi seorang ibu. Mas Rio tak pernah letih mengantar jemputku, dan mengabulkan segala macam permintaan aneh yang sering aku lontarkan sejak hamil. Aku harap anak yang sedang aku kandung ini menjadi anak yang sama persis seperti ayahnya yang hebat dan penuh kasih sayang.

Kini kami tinggal di Bogor. Pilihan terbaik yang sudah kami putuskan, sebab Paman Yoga di Jakarta memang sedang benar-benar mencariku, aku tahu itu dari Pak Sandi yang pernah melepon Mas Rio. Aku memang tak pernah tenang setiap mengingatnya, tetapi kehadiran Mas Rio di sampingku, ia selalu menenangkanku dan menyakinkanku bahwa Paman Yoga tak akan pernah hadir lagi dihadapanku. Begitupun orang-orang jahat yang selalu hadir dalam pikiranku. Aku memang tak seratus persen sembuh soal stres berat ini.

Mas Rio memang dikirim Allah untuk menyempurnakan setiap hidupku. Hidupku penuh kekurangan dan disempurnakan oleh kehadirannya.
Aku mencintai Mas Rio.

-TAMAT-



Minter di sini
Alhamdulillah bisa selesain cerita ini dengan HAPPY ENDING
Minter tau kooo kalau dikasih sad itu nyesek.

Sampain dong kesan dan pesan kalian soal "Sejuta Lara"
Dan Minter mohon maaf atas kekurangannya.

Petik bagusnya, buang buruknya. Anggap aja ini pohon mangga.

Tunggu karya-karya Minter selanjutnya yaaa

AJAK TEMEN-TEMEN KALIAN BUAT BACA INI!
CERITA INI HAPPY ENDING, GAK BIKIN NYESEL NO ECEK-ECEK CLUB😎👍🏻

Sejuta Lara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang