Tembakan tiap tembakan selalu melesat tak kena pada sasaran, terus mengulang hanya membuat pelurunya habis, mencoba lari dari semua pikirannya dengan melatih menembak. Mario cukup jago, rasanya memang memerlukan fokus yang tinggi. Saat ini fokusnya terlihkan pada segela ucapan demi ucapan yang terus menekannya. Mario sudah berusaha untuk sadar diri dan mencoba membiarkan Amara dengan siapapun tetapi Mario tak bisa jika membiarkan Amara dengan Gani. Mario juga mengingat perkataan Radit saat di kafe.
"Aneh, ya kalau orang baik marah. Waktu itu gue liat Pak Gani kaya ngejar Amara terus waktu Amara udah pergi dia ngangkat telepon gitu sambil maki-maki."
Mario menanggapi hal itu biasa saja, apalagi seorang pengusaha seperti Gani yang pasti mempunyai banyak tekanan di manapun. Orang yang terlihat baik juga manusia yang mempunyai emosi.
Pikiran Mario mulai menerawang ke arah lain sembari terus melakukan tembakan. Awal mula Mario bertemu Gani hingga banyak hal yang mulai aneh pada Gani. Mario bingung sebenarnya siapa aslinya Gani dan mengapa banyak hal yang membuat sekitar Mario mencurigai Gani. Seperti rekan Mario kala itu dirinya juga mencurigai Gani, lalu dari ucapan Radit yang dirasa juga mencurigai Gani.
Satu hal yang janggal dari Gani adalah silsilah keluarganya. Hanya sekali media mengekspose bagian keluarga Gani, yaitu ayah kandungnya sendiri yang terlibat masalah korupsi. Mungkin Gani menjaga privasi, tetapi bukannya dengan membuka banyak pintu media tetang ayahnya semakin orang merasa penasaran dengan keluarga Gani?
Mario mengisi kembali peluru pada pistolnya. Bersiap akan kembali menembak, namun dari arah samping terdengar suara tembakan. Mario segera menghindar dan dengan siap sudah mengangkat pistol miliknya.
Tepuk tangan yang sepi terdengar membuat Mario bingung dengan maksud atasannya. Pak Ron berjalan menghampiri Mario sembari menembak pada shooting targets. Semuanya tepat pada sasaran walaupun Pak Ron sedang berjalan. Patut diacungi jempol.
"Jadi untuk apa kamu buang-buang peluru?" sindir Pak Ron membuat Mario tak dapat berkutik.
Pak Ron kembali berkata, "tadi hanya peluru karet. Daya tanggap cukup tetapi masih belum bisa dibilang bagus."
"Kamu sebenarnya ada apa? Dulu saya cepet tarik kamu buat masuk kantor karena kamu cukup bagus dari tiap tes selalu dapat pujian. Dan di kemanakan Mario yang dulu?"
"Saya ...."
"Laporan dari tim juga kamu benar-benar buruk. Ingat Mario, kamu adalah polisi yang gak perlu percaya sama orang baik. Kalau kamu masih mempunyai daya pikir bahwa semua penjahat bersikap jahat, kamu yang dibodohi mereka. Kamu mengerti maksud saya?"
Mario yakin orang yang dimaksud Pak Ron adalah Gani, siapa lagi jika bukan Gani. "Bukannya polisi juga gak boleh asal tuduh, Pak?" Mario menanya balik agar mendapatkan suatu hal baru lagi.
"Pakai otakmu saja. Intinya saya mau hari Sabtu sudah penentuan. Hanya 4 hari untuk kamu menuntaskan kasus ini. Biar saya dan yang lain turun tangan. Kamu terlalu lambat untuk penjahat yang cepat," ujar Pak Ron segera keluar dari lapang.
Secepat itukah atasannya menebak? Mario tak mengerti, jika memang benar Gani sudah tertangkap basah lantas mengapa tak langsung ditangkap? Mario masih sulit mencerna seluruh maksud Pak Ron. Ada suatu hal yang pasti disembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuta Lara [END]
أدب المراهقين[TAHAP REVISI] PART LENGKAP✓ Duka yang harus Amara terima ketika kenyataan pahit itu datang. Adiknya yang bernama Rehan meninggal karena tertabrak, namun ternyata kabar mengejutkan lagi tiba dari salah seorang polisi yang menyampaikan bahwa Rehan ju...