CHECKMATE! (Ryujin) 21+ [TAMAT]

♟3

Esoknya aku pamit ke papa dan mama untuk tinggal di kosan dekat kampus dengan alasan agar bisa fokus berkuliah.

"Kamu yakin?" Papa menatapku khawatir

Aku mengangguk..

"Kan cuma setengah jam perjalanan.." kak soohyuk tak setuju

"Setengah jam lumayan kak. Pokoknya aku mau ngekos. Aku sudah tau akan ngekos dimana."

"Kakak aja yang nyariin tempat kosmu." Kak soohyuk tiba-tiba menyatakan ide yang nggak aku suka.

"Tolong adikmu ya, carikan yang terbaik." Papa menyetujui ide kakak

"Aman pa, nanti aku carikan yang eksklusif, ada security, ada jam malam, dan kos khusus perempuan."

"Bagus, makasih ya soohyuk. Papa berangkat dulu."

"Baik pa..."
.
.

Aku menatap kak soohyuk kesal

"Aku mau kos di tempat temenku."

"Temen siapa?

"Kepo banget, sejak kapan kakak super care sama aku?"

"Sejak kamu cium kakak." Kak soohyuk menatapku serius

Aku membelalak panik

"Sejak itu kakak ngerasa, kayaknya kamu terpengaruh lingkungan yang buruk. Kakak harus lebih peduli kondisimu dan bagaimana lingkunganmu termasuk teman-teman di sekitarmu."

Kak soohyuk mengomel, matanya menatapku serius sambil mengangguk-anggukkan kepalanya

"Kakak pikir yang aku lakuin kemarin cuma main-main?"

"Kamu sedang masa mencari jati diri dan penasaran terhadap semua hal, dan itu hal yang wajar. Nah yang penting sekarang kamu harus lebih hati-hati dalam bersikap."

Damn... dia pikir ciumanku kemarin hanya main-main saja.

"Kalo aku bilang serius suka sama kakak gimana?"

Kak soohyuk menatapku tajam

"Siapa yang ngajari kamu bersikap aneh kayak gini? Aku kakakmu sendiri."

"Kakak tiriku lebih tepatnya. Kita tak punya hubungan darah sama sekali."
Jawabku tak mau kalah

"Ryujin...."

"Kalo kakak nggak suka denganku sebagai wanita, it's okay. Aku akan cari cowok di luar sana yang lebih hot dibanding kakak."

Jawabku sambil berjalan pergi.

"RYUJIN! KAKAK BELUM SELESAI BICARA!"

Kak soohyuk berteriak marah. Untung papa dan mama sedang tidak di rumah.
Tanpa ragu aku tetap melanjutkan jalan keluar dari rumah...

Sejujurnya aku hanya ingin membuat dia kesal karena nggak mau menerima perasaanku... mungkin benar, aku sangat kekanak-kanakan seperti katamu.
Aku melakukan hal bodoh seperti ini karena aku benar-benar menyukaimu, asal kakak tau...

geez...

***
.
.
.