"Kak soohyuk punya rumah di daerah sini?"
"Iya. Jarang kudatangi tapi dirawat dengan baik. Ada asisten rumah tangga 1 orang. Namanya bibi min. Kalau butuh apa-apa minta tolong ke bibi aja."
Aku berjalan mengikuti kakak."Kakak memilih rumah ini karena dari semuanya hanya rumah ini yang 1 lantai. Biar kamu nggak kecapekan naik turun, ryu..."
Kutatap kak soohyuk takjub. Sedetail ini dia memikirkan keadaanku?
"Makasih kak."
Kak soohyuk mencium keningku pelan. Aku tak sempat menghindar dan hanya mematung menerima ciuman lembutnya itu.
"Malam ini kakak tidur di sini." Kak soohyuk membuka jas dan menyerahkannya kepada bibi min untuk dicuci.
"Nona, saya sudah siapkan air hangat. Silahkan nona membersihkan diri dulu."
Aku mengangguk
"Terima kasih." Jawabku pelan sambil tersenyum
Selesai mandi, waktu menunjukkan pukul 7 malam. Bibi min telah menyiapkan makan malam.
Selesai makan malam,"Kak soohyuk tidur dimana?"
"Di sini."
"Di sini mana? Kamar di rumah ini kan banyak?"
"Cuma satu kamar."
"Yaudah aku di sofa aja."
Kak soohyuk menatapku"Tidur di kasur. Kakak yang akan tidur di sofa."
Aku menatapnya curiga
Yasudah. Aku tak ingin berdebat. Akhirnya aku segera tidur menghadap kiri, karena perutku sudah membesar, aku harus tidur miring agar nafasku tidak sesak.
***
.
.
.
Malam harinya, aku terbangun saat kurasakan ada pelukan di belakang tubuhku. Saat kubalikkan tubuhku pelan, kutatap kak soohyuk memejamkan matanya namun posisi tubuhnya masih dengan erat memelukku.Saat aku mencoba melepaskan diri, kak soohyuk mencium tengkuk dan belakang leherku
"Kak..."
"Jangan banyak bergerak, sayang."
"Aku lagi hamil. Jangan aneh-aneh ya."
"Siapa yang aneh-aneh? Ge-er! Hahaha..." kak soohyuk menghujaniku dengan ciuman.
"Aakkh kaakk!!" Teriakku sambil tertawa kegelian
"Sayang, kakak boleh?"
"Apanya?"
"Pelan-pelan kok."
"Nggak kakk... kan aku lagi hamil besar."
"Kakak pelan-pelan kok."
"Nggak. Kakak kan punya pacar! Kakak gak bisa serakah ingin memiliki semuanya."
"Siapa?"
"Wanita angkuh yang ketemu aku di kantormu."
"Heejin?" Kak soohyuk menarik tubuhku menghadap dia, kami saling menatap
Aku tak ingin menatap matanya. Matanya begitu memabukkan. Sadar ryu!!!!
"Kamu cemburu, sayang?"
"Nggak!"
"Heejin bukan siapapun bahkan pacar kakak. Dia mengekoriku kemana-mana. Aku tak pernah melayani maunya."
"Dia sudah tidur dengan kakak?"
Kak soohyuk menatapku kaget"Tidur?"
"Oh udah?" Jawabku seketika membuatku kesal dan marah. Kubalikkan badanku memunggunginya
"Sayang...."
"Gatau!! Pergi jauh sana!"
Tiba-tiba sebuah tangan hangat merayap membelai punggung, pinggang hingga pahaku
"Egh..." pekikku pelan saat rasa geli menyerang
"Hanya kamu yang kutiduri hingga rasanya... wanita lain di dunia tidak perlu kurasakan tubuhnya karena tubuhmu sudah sangat membuatku kecanduan, sayang..." bisiknya pelan membuatku begidik
Dia terdengar tertawa kecil di belakangku
"Jadi apa aku bisa menidurimu sekarang biar kamu tidak perlu cemburu terhadap wanita lain? Mereka tak sepadan denganmu..."
"Dia cantik, modis, dan..."
"Sstt... sekarang katakan padaku. Apa kamu pernah melakukan hubungan dengan hyunjin?"
"Kenapa kakak menanyakan itu?"
"Aku tak mentolerir tubuhmu disentuh pria lain selain aku."
***
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHECKMATE! (Ryujin) 21+ [TAMAT]
Fiksi PenggemarBisakah aku menyukai kakakku sendiri? Bisakah aku memilikinya? Bisakah aku menerima semua risikonya? Tapi sialnya, saat aku menyadari bahwa ini salah, aku sudah terjebak oleh jebakan kakakku Dia ternyata lebih gila dariku. Dia tak akan melepaskanku...