♟23

4.3K 63 0
                                    

2 bulan kemudian sejak aku pindah ke apartemen dekat rumah hyunjin,

"Halo... Aku mau pergi bentar ya yang..."

"Kemana?"

"Mau ke rumah soori ambil pesenan mama..."

"Aku anter aja. Tunggu selesai dulu rapatnya. Jam 5 ya."

"Nggak usah yang, aku naik mobil sendiri aja."

"Kok gitu? Kamu mau diam-diam ketemu kakakmu itu?"

"Kok jadi ke sana arahnya? Aku kan mau ke rumah temenku...."

"Bisa kan nunggu aku dulu?"

"Kemaleman nanti, sekarang aja mumpung masih siang..."

"Terserah."

Klik.

Aku menatap layar handphone ku, kesal. Acara lamaran kami akan diadakan lusa dan entah kenapa semakin hari dia sering uring-uringan mencurigai hal-hal yang tidak kulakukan. Awalnya aku merasa maklum karena aku melakukan kesalahan besar padanya tapi semakin lama aku sendiri semakin tak tahan menghadapinya. Hubungan kami semakin renggang.

Kuputuskan tetap berangkat tanpa menunggu dia.

***
.
.
.
"Soori!!!!"

"Ryujiinn ma bestiii!!!"

Kami berpelukan erat sambil menghentak-hentakkan kaki kami.

"Kangen bangettt uuu..."

"Samaaaaa... uuuu..."

Kami berdua tertawa seketika geli dengan tingkah kami sendiri

"Masuk yuk, titipan mamamu di dalam."

"Yukkk kita ngobrol-ngobrol dulu laahh..." jawabku sambil merangkul bahu soori

Kami berdua masuk ke kamar soori sambil mengobrol kesana kemari, hingga tak terasa hari sudah malam. sampai tibalah pokok obrolan kami mengarah ke kak soohyuk.

"Gimana kabar kakak gantengmu?"

"Hmm..."

"Dia patah hati gak kamu mau nikah? Hahahaaha..."

Fyi aku tak pernah bercerita apapun ke soori tentang hubunganku dengan kakak.

"Hahaha iya patah hati dia hahahahahaha..." jawabku ikut meladeni candaan soori

Drrt drrtt..

Soori membuka handphonenya. Kemudian dia terlihat terkejut

"Ada apa?" Tanyaku khawatir

"Ada temenku yang bilang kalau... hyunjin terlihat di club... sekarang..."

"Siapa temenmu?"

"Ada temenku... anak kampus."

"Club mana?"

"Ayo kutemenin, pake mobilku aja!" Soori berdiri sambil meraih kunci mobilnya.

Malam itu hujan deras, waktu menunjukkan pukul 10 malam. Kucoba menghubungi nomor hyunjin untuk memastikan keberadaannya saat ini, namun chat ku tak dibalasnya, saat kutelepon pun dia tak menjawab.
Aku semakin gelisah. Dia ke club ngapain? Karena marah kepadaku? Tapi mengapa harus ke club?
Apa dia sedang bersama wanita lain?
Apa dia mabuk?

Pikiran-pikiran liar berkecamuk di kepalaku.

***
.
.
.

CHECKMATE! (Ryujin) 21+ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang