"Jangan mandi dulu ya sayang, masih berkeringat. Keluar dulu yuk... kamu nggak laper?"
Aku hanya mengangguk lemas.
Kak soohyuk yang menyadari hal itu langsung menggendongku dan mengangkatku ke ranjang dengan hati-hati."Aku tidur sebentar kak. Bangunkan aku setengah jam lagi ya kak... yeonjun menungguku.... zzzz...zzz..."
***
.
.
.
"Sayang... bangun... udah hampir sejam kamu tidur... yeonjun menunggu nanti."Kurasakan rambutku diusap lembut
Kucoba membuka mataku dengan sekuat tenagaKak soohyuk menatapku lembut
"Bangun sayang, mandi dulu."
Aku mengangguk"Besok kamu ke sini lagi bawa yeonjun ya..."
Aku menatapnya
"Aku ingin melihat darah dagingku."
Aku mengangguk lagi kemudian menuju kamar mandi.
***
.
.
.
Esok paginya aku pamit ke bibi lili membawa yeonjun berjalan-jalan agar bibi lili tidak mencurigaku bahwa aku membawa yeonjun menemui ayah kandungnyaTok tok tok
Ceklek
pintu terbuka
Aku segera masuk bersama yeonjun di gendonganku
"Yeonjun anakku!" Kak soohyuk menggendong yeonjun dengan wajah penuh kebahagiaan.
Aku ikut tersenyum lega saat melihat pemandangan hangat itu
"Nanti siang kamu dan yeonjun ikut kakak ke korea."
Aku melongo
"Kakak memutuskan memakai cara ini setelah sekian lama hanya berdiam diri dan menuruti mau papa dan mama."
"Jangan kak, nanti papa marah..."
"Kakak akan menghadapinya."
"Nanti kakak dilaporkan polisi."
"Kakak bisa membela diri sendiri."
Aku menghela nafas. As expected. Kakak gak akan mundur begitu saja. Keras kepalanya semoga tidak menurun ke gen yeonjun.
"Tapi aku dan yeonjun nggak bawa pakaian apapun..."
"Kakak sudah menyiapkan semuanya termasuk paspormu."
Sebegitu siapkah dia menyiapkan rencana kabur ini?
"Kakak nggak suka dilawan."
"Iya kak iya..." jawabku sambil duduk di sofa dengan pikiran berkecamuk
Kutatap kembali ayah dan anak itu. Kak soohyuk menciumi pipi yeonjun. Sementara yeonjun tertawa terbahak-bahak menerima serangan ciuman dari ayahnya.
Baiklah kuputuskan aku akan menuruti kemauan kak soohyuk demi yeonjun.
***
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHECKMATE! (Ryujin) 21+ [TAMAT]
FanfictionBisakah aku menyukai kakakku sendiri? Bisakah aku memilikinya? Bisakah aku menerima semua risikonya? Tapi sialnya, saat aku menyadari bahwa ini salah, aku sudah terjebak oleh jebakan kakakku Dia ternyata lebih gila dariku. Dia tak akan melepaskanku...