Seminggu kemudian acara pernikahanku dengan hyunjin dilaksanakan. Hyunjin terlihat bahagia namun aku merasa semua yang dia tampilkan ke semua orang adalah palsu.
Dua hari sebelumnya,
"Hyunjin, dari katering dan venue minta kita kesana untuk memastikan terakhir kalinya.."
"Kamu bisa sendiri kan?"
"Aku?"
"Iya. Aku sibuk."
Dia pergi tanpa menoleh lagi ke arahku.
Setelah dia tahu aku hamil bukan anaknya, dia semakin tak menghiraukanku saat aku hanya berdua dengannya...
Namun saat ini dia menyebarkan senyuman ke para tamu yang hadir di acara pernikahan kami.
***
.
.
.
Setelah menikah hyunjin semakin jarang di rumah, kadang dua hari dia baru pulang atau bahkan seminggu dia baru pulang sekaliSaat aku protes dengan sikapnya
"Harusnya kamu bersyukur aku menyelamatkanmu dari rasa malu keluargamu."
Aku tak percaya hyunjin bisa mengeluarkan kata-kata kasar seperti itu padaku.
"Aku tak minta kau menikahimu, toh ini juga bukan anakmu." Jawabku kasar
"Lihat saja sekarang? Apa ayah dari anak dalam kandunganmu itu datang dan ingin bertanggung jawab? Kakakmu itu pengecut besar, sialan!!!"
Aku mulai menitikkan air mata mendengar semua makian dan umpatan hyunjin. Dan aku tetap akan menyimpannya dalam-dalam agar tak diketahui keluargaku terutama kak soohyuk.
***
.
.
.
5 bulan kemudian,"Halo Ryu, lagi apa?"
"Ma... lagi santai-santai di rumah."
"Aku minta tolong dong ryu."
"Apa ma?"
"Kamu ke rumah ya ntar jam 10 pagi."
"Baik ma..."***
.
.
.
"Halo ma...""Halo sayang, kok makin kurus padahal lagi hamil besar..." mama terlihat sedih menatapku
"Kak soohyuk kemana ma?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan
"Di kantornya."
"Aku main ke sana ya ma.."
"Nah kebetulan, mama mau sekalian nitip buat kakakmu. Sepertinya kalian lama nggak ketemu."
"Apa nih ma?"
"Lapis legit kesukaannya."
"Oke ma... ada lagi?"
"Ajak kakakmu makan siang ya, dia suka telat makan."
Aku mengangguk sambil tersenyum.
***
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHECKMATE! (Ryujin) 21+ [TAMAT]
FanfictionBisakah aku menyukai kakakku sendiri? Bisakah aku memilikinya? Bisakah aku menerima semua risikonya? Tapi sialnya, saat aku menyadari bahwa ini salah, aku sudah terjebak oleh jebakan kakakku Dia ternyata lebih gila dariku. Dia tak akan melepaskanku...