part 31

2.2K 176 152
                                    

Sesampainya di ruangan yang di tempati Luffy, Penguin di buat tertawa oleh pemandangan yang ada di hadapannya, Law terlihat sangat berantakan karena Luffy menarik-narik rambut Law.

"Penguin akhirnya kau datang juga,tunggu lah disini aku juga akan bersiap untuk membantu Luffy-ya."
"Torao mau kemana, Torao tidak boleh pergi kemana² temani Luffy di sini."ujar Luffy seraya menarik lengan Law
"Itu benar Kapten sebaiknya kau temani saja Luffy,untuk kelahiran anakmu serahkan saja padaku."jawab Penguin

"Torao,,,,ittei."teriak Luffy semakin kencang menarik rambut Law hingga wajah Law terantuk besi yang ada di kasur tersebut.

Itu membuat Penguin kembali tertawa,namun hanya sesaat sebab ia mendapatkan tatapan membunuh dari Law sudah sangat tajam menatap dirinya.

"Luffy-ya,, sayang sakit."lirih Law bersahutan dengan teriakan Luffy karena rambutnya di tarik sangat kencang oleh Luffy,entah sudah berapa banyak rambut yang rontok di tarik oleh Luffy.

Penguin yang berdiri di samping Law sangat puas melihat Kapten nya kesakitan.

"Torao,,,sakit,, punggung Luffy,,sakit,, rasanya seperti ingin di remukkan saja,, Luffy sudah tidak kuat."
"Kamu pasti bisa sayang demi Law junior."
"Baiklah Kapten kami akan memulai operasi nya sekarang."

Dragon,Ace dan Sabo yang tengah menunggu di luar ruangan sambil mendengarkan teriakan Law dan Luffy, Dragon menoleh menatap Ace dan Sabo yang tengah menguap lebar dengan muka masih mengantuk.

"Dasar anak-anak tidak berguna,adikmu sedang berjuang di dalam sana dan kalian berdua malah enak-enakan nguap di sini."ucap Dragon kesal sambil memukul kepala Ace dan Sabo.

"Tou-chan apa salah kami berdua yang mau melahirkan kan Luffy bukan kami berdua,masa nguap aja tidak boleh."protes Sabo
"Seharusnya kalian bantu mengejan biar bayi Luffy cepat keluar."kesal Dragon
"Oyaji mau aku mengejan sampai mampus juga anak Luffy gak bakalan keluar, lagipula Luffy kan melahirkannya dengan operasi."protes Ace

"Ooeekk,,,ooooeeek,,."

Suara tangisan bayi terdengar di ruangan tersebut, Dragon lalu mengintip di balik jendela, namun pandangan terhalang oleh beberapa suster.

"Sial sedang apa mereka di situ bikin aku tidak bisa lihat wajah cucuku."kesal Dragon
"Tou-chan tunggu saja sebentar lagi mereka juga akan membawa keluar bayi Luffy."tenang Sabo
"Tou-chan tidak tanya."ketus Dragon membuat Sabo lesu

Di dalam ruangan Law menatap bayi mungil yang badannya masih merah itu dengan mata berbinar,tanpa sadar ia meneteskan air matanya melihat bayi mungil yang berada di dekapan nya.

"Kapten omedetou, anak Kapten laki-laki dan keadaan nya sehat wajah nya mirip sekali dengan Luffy."ucap Penguin memberi selamat pada Kaptennya.
"Kapten berikan bayi mu kami akan memandikan nya dulu."ujar Penguin lalu mengambil bayi yang di gendong Law

Law menatap Luffy yang tertidur lelap di ranjang pasien karena efek obat bius.

"Arigatou Luffy-ya kau sudah membuatku menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini,aku menjadi ayah berkat dirimu sayang,aku berjanji akan menjaga kalian berdua."

Di luar ruangan Dragon Ace dan Sabo melihat Penguin membawa bayi nya Luffy mereka serentak menghampiri nya.

"Mau di bawa kemana cucuku/keponakan ku?."tanya mereka bertiga secara bersamaan
"Tuan Monkey kami akan memandikan dulu cucu anda."jawab Penguin dengan sopan
"Awas saja kalau ada yang lecet di tubuh keponakan ku."ujar Ace dengan aura hitam
"Kalau sampai itu terjadi akan ku pastikan saat itu juga tubuh mu tidak akan utuh lagi."saut Sabo dengan aura yang tak kalah seram nya.
"Itu tidak akan pernah terjadi karena para suster di sini sudah berpengalaman."jawab Penguin lantas pergi

My Husband Is Doctor(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang