Chapter || 24

200 26 0
                                    

" Comeback "
( Seven Boy's Indonesia )
|
||
|||
||
|
______________________________________
Happy Reading.....
Jangan lupa Vote dan Komentarnya
______________________________________

"Bang..." Aurel menatap suaminya. Hari ini, Atta dan Thariq mau menemui Rafi untuk membicarakan pemutusan kontrak Fateh pada managementnya. Atta langsung melihat istrinya yang memanggilnya.

"Aku mohon, pikirkan sekali lagi dengan keputusan ini, jangan memikirkan hari ini, tapi coba untuk kedepannya." Aurel menghapus air matanya yang tiba-tiba saja terjatuh dan menetes, rasanya sangat sakit saat mendengar bahwa akhirnya Fateh memang akan benar-benar menghentikan aktivitas ini.

"Dia masih muda Bang, lebih baik kamu jangan mengambil ini secara sebelah pihak, tanyakan benar-benar pada Fateh, dari saat pulang dari rumah sakit, bahkan sampai siang ini, bahkan Fateh belum makan sama sekali, apa kamu tidak bisa merasakan perasaannya." Aurel menutupi wajahnya, dengan nafas yang sudah tidak beraturan, karena beradu dengan tangis.

"Justru itu, karena Fateh masih muda, dia bisa mendapatkan yang lebih baik lagi, bisa mencari kebahagiaannya kembali." Atta mencoba memberikan pengertian pada istrinya.

"Ayo, ikut aku." Aurel beranjak secara perlahan, Atta dan Thariq saling lihat satu sama lain, yang akhirnya mulai mengikuti Aurel menuju dimana Fateh berada saat ini. Mendorong pintunya secara perlahan, dan kini mereka melihat  sebuah pemandangan Fateh yang tertidur di kasurnya.

"Aku mendengar dia terus menangis, bahkan para team juga banyak yang bertanya, siapa yang menangis, dan aku lihat, itu adikmu Bang, dalam tidurnya, dia hanya bisa menangis, tanpa bisa berbuat apa-apa." Atta kembali menarik pintu dan menutupnya, Aurel mendekati Atta dan memeluknya.

"Dia masih mau bertahan bersama mereka, walaupun dia tidak menjawabnya, karena dia masih menghargai sosok kalian yang jadi Abangnya." Thariq ikut menunduk.

"Kami tahu apa yang terbaik buat Fateh Kak, mungkin salah di mata orang, tapi belum tentu salah di mata kita." Aurel tidak percaya mendengar ucapan Thariq, tiba-tiba Atta melepaskan pelukannya.

"Kita akan melakukan apa yang terbaik buat kita, Fateh dan yang lainnya." Dengan satu tarikan nafasnya, Atta mencium kening istrinya.

"Aku pergi dulu, titip Fateh sebentar." Aurel tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dan melihat kepergian suaminya dan adik iparnya yang kini mulai meninggalkan dirinya dengan seribu kesalahan karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk adiknya yang ingin lepas, dan keluar dengan jalan yang terbaik.

( _____Seven Boy's_____ )

Kediaman Atta pagi ini sudah terlihat ramai, kepergian Fateh yang akan menyusul keluarga juga sudah di ketahui sama semua keluarganya, kecuali publik. Fateh juga sudah sangat rapih dengan pakaiannya, dengan keadaan yang sama, tetap dalam keadaan diam dan tidak banyak bicara lagi.

"Maafin Abang, Abang terpaksa lakuin ini semua Teh." Thariq yang duduk di sampingnya merangkul Fateh dalam dekapannya.

"Semoga keputusan ini sudah benar kita lakukan, dan semoga tidak salah." Tambahnya. Rasanya Fateh sakit sekali saat mendengarnya, mereka benar-benar tega melakukan ini padanya, sungguh Fateh tidak percaya, mereka sampai melakukan itu.

"Sudah siap Teh." Atta keluar dengan sebuah koper merah miliknya, Fateh hanya bisa menganggukkan kepalanya. Dari kepulangan rumah sakitnya, Fateh benar-benar tidak mengeluarkan sama sekali suaranya, membuat Atta semakin bersalah.

Comeback ✓ ( Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang