Chapter || 7

255 31 3
                                    

" Comeback "
( Seven Boy's Indonesia )
|
||
|||
||
|
______________________________________
Happy Reading.....
______________________________________

Mereka berdua telah sampai, cuaca malam benar-benar sangat dingin, Gazebo yang mereka datangi tidak bisa menghangatkan mereka berdua, Fateh duduk berhadapan dengan Alvaro, terhalang oleh meja yang melingkar di hadapan mereka berdua.

"Ada apa sih Bang, pembicaraan ini kayaknya serius banget lho." Tanya Fateh sambil menggosok tangannya untuk menghilangkan rasa dingin dengan mencoba untuk menghangatkannya.

Alvaro melihat sekeliling, memastikan bahwa keadaan sudah sangat sepi, lebih tepatnya sudah tidak ada siapa-siapa lagi dan hanya ada mereka berdua yang tersisa, mungkin ini adalah waktu yang tepat, Alvaro yang ingin mengeluarkan apa yang ia pikirkan dalam hatinya pada sosok Fateh teman yang menurutnya sudah cukup dekat, walau mereka baru saling mengenali hanya lewat media sosial saja. Fateh masih menunggu Alvaro untuk berbicara dalam diam, seperti apa yang di bicarakan memang sangat penting.

"Kayaknya, Gue gak bisa lanjut lagi Teh untuk menjalani kegiatan ini, karena ini bukan dunia Gue, dan Gue pun sebenarnya sangat terpaksa ikut hal ini." Ucap Alvaro melihat langit malam tanpa melihat Fateh yang menjadi lawan bicaranya dalam suasana malam yang begitu cerah dengan bulan total dan kerlip Bintang di langit.

"Maksudnya?" Alvaro melihat ke arah Fateh, di saat Fateh tidak mengerti dengan apa yang di ucapnya.

"Gue mau keluar dari Seven Boy's. Teh."

"Jangan..." Kaget Fateh dengan suara yang cukup tinggi dimana membuat Alvaro panik karena takut ketahuan oleh yang lainnya, tapi ternyata tidak menimbulkan kegaduhan, dan mungkin mereka sudah tertidur.

"Tapi Gue terpaksa, Gue gak bisa di paksa terlalu lama." Suara Alvaro melirik pelan Denny wajah yang menunduk. Fateh jadi bingung sendiri dan harus merespon apa dan menjawab apa, padahal sangat di sayangkan jika itu sampai terjadi.

"Tapi kenapa baru bicara sekarang Bang, padahal dari awal kan bisa Bang, karena dalam kontrak yang kita tandatangani bisa mengundurkan diri." Heran Fateh yang sangat menyayangkan keputusan yang di ambil Alvaro.Fateh ikut melihat kemana Alvaro melihatnya, terdapat banyak beban, dari wajah Alvaro yang kini terlihat tidak bahagia.

"Aku takut mereka kecewa Teh?" Fateh terus menatap Alvaro yang berbicara tapi tidak melihatnya.

"Siapa?"

"Kedua orang tua Gue, dan Gue juga ikut seperti ini karena kedua orang tua gue, bukan kemauan gue sendiri." Fateh mengusap wajahnya, ia tidak mengerti dengan permasalahan yang terjadi antar Alvaro dan keluarganya, tapi menurutnya ini tidak baik.

"Tapi Lo nyaman kan sama kita-kita?" Alvaro mengerutkan keningnya tapi yang di ucapkan Fateh memang benar adanya jadi Alvaro hanya mengangguk.

"Jadi tidak ada alasan lagi buat Abang berhenti dari sini, karena secara perlahan Abang juga mulai menikmatinya bukan." Ucap Fateh terkesan memaksa

"Maafin Ateh Bang, jika memaksa." Tambah Fateh. Alvaro belum kembali berbicara, masih diam dan memikirkan keputusan yang memang selalu menghampirinya.

"Mungkin cara orang tua Abang salah buat maksa Abang untuk ikutan seperti ini, tapi ada harapan besar yang orang tua Abang gantungkan pada Abang dan kemungkinan Abang belum menyadari apa hal besar itu." Alvaro menggigit bibir bawahnya, ucapan Fateh benar, kedua orang tuanya memang mengandalkan pada dirinya, dan Alvaro tahu akan hal itu, tapi saat ini Alvaro belum bisa menerima.

"Gue sudah tahu Teh, kalau untuk hal itu." Sanggah Alvaro.

"Mereka ingin Gue mengikuti jejaknya seperti bokap Gue yang seorang penyanyi, tapi Gue gak bisa karena, satu alasan yang Gue takutkan, yaitu suara Gue yang cukup buruk saat di denger." Fateh menggeleng tidak percaya, dengan ucapan Alvaro yang mencoba untuk menjatuhkan dirinya sendiri, padahal suara Alvaro menurutnya sangat bagus dengan apa yang di takutkan selama ini.

Comeback ✓ ( Lengkap )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang