3

243 48 90
                                    

Hari ini adalah hari pertama Rara masuk sekolah sebagai murid baru di SMA Harta 1.

Sama seperti semalam, mereka sekarang berkumpul untuk sarapan di meja makan.

Mereka semua sudah nampak rapi karna sudah kembali pada kesibukan masing-masing, seperti Juan yang kembali masuk sekolah, Aji dan Dion kembali ke kampus, serta Agra dan Sandra yang kembali bekerja, setelah libur panjang.

"Juan, Rara, nanti kalian berangkat ke sekolah biar papa yang antar ya," Agra membuka topik keheningan.

"Juan bareng bang Aji." jawab Juan datar.

"Juan .. Kamu dan Rara kan satu tujuan. Kalau kamu pergi dengan Aji, maka Rara juga harus ikut bersama kalian." tandas Agra.

"Gabisa. Aji lagi buru-buru, ada kelas pagi hari ini. Juan, lo bareng papa aja!" tukas Aji.

lagi-lagi Juan nampak menahan emosinya, yang terlihat dari caranya menggenggam kuat sendok makan di tangannya.

***

Di perjalanan menuju sekolah, di dalam mobil Juan duduk di depan dan Rara duduk di kursi bagian tengah mobil.

"Juan, Papa harap kamu bisa menjaga Rara dengan baik di sekolah. Jangan biarkan ada orang yang menyakiti adik kamu!"

"Kenapa sih papa peduli banget sama ni anak?!"

"Gue gak terima kalo aja sampai papa lebih sayang sama dia nanti!"

"Dasar anak pungut sialan lo!" gerutu batin Juan yang sudah memendam emosinya.

---

Sesampainya di sekolah. Juan dan Rara segera turun dari mobil.

"Rara, kamu yang rajin ya belajarnya. Kalau ada apa-apa kamu bisa panggil Juan, karna kelas nya tidak berada jauh dari kelas kamu." tutur Agra sembari memberikan senyum hangat yang juga dibalas anggukan dan senyuman hangat oleh Rara.

"Juan, ingat pesan papa tadi! Kamu juga harus rajin belajarnya karna kamu juga udah kelas dua belas!" Juan tak menggubris.

"Yasudah, kalau begitu papa pergi ya. pulang sekolah nanti kalian akan dijemput pak Bobi."

Agra kembali melajukan mobilnya setelah usai mengantarkan anak-anaknya ke Sekolah.

"Lo jangan deket-deket gue anak pungut! Minggir lo!" ketus Juan lalu melengos pergi meninggalkan adik angkatnya itu.

Sementara Rara mulai melangkahkan kakinya menuju kelasnya dengan perasaan gundah, karna masih merasa tidak enak hati terhadap keluarga Agra, yang nampak tidak menyukai kehadirannya.

Gadis itu berpikir tidak seharusnya dia bertemu dengan Agra waktu itu. Ia bingung harus bagaimana untuk memperbaiki hubungan keluarga ini. Terutama mendekatkan dirinya dengan keluarga Agra.

---

Juan masuk ke dalam kelas dengan raut wajahnya yang nampak masam.

"Lo kenapa wan? ... Butek amat tampang lo, kaya cucian belum dicuci seminggu." ledek Viola, sahabat Juan sedari kelas sepuluh.

MAMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang