27 (Sequel)

181 16 2
                                    

4 Bulan berlalu.

Rara kembali menjalani hari-harinya sebagai siswi SMA. Akan tetapi, Rara sekarang bersekolah di sekolah barunya, SMA Bintang. Rara memang sengaja dipindahkan atas permintaan Juan. Dikarenakan Juan tidak ingin adiknya menjadi sasaran para pembuli di sekolah lamanya.

Juan sendiri sudah lulus dari SMA Harta 1. Sekarang sudah menempuh kuliah di fakultas kedokteran. Kini Juan juga sudah memiliki kendaraan pribadi, sehingga tidak perlu diantarkan oleh pak Bobi ataupun para abangnya.

Begitupun dengan Dion. Laki-laki itu juga sudah memiliki mobil pribadi yang ia gunakan untuk pergi ke kampus atau kemanapun.

Aji sekarang sudah selesai kuliah dan sebentar lagi akan segera diwisuda. Setelahnya, Aji akan bergabung ke Perusahaan sang papa.

Sandra kini sudah tidak lagi bekerja. Wanita itu memilih berhenti bekerja karna ia ingin lebih fokus menjaga keluarganya, terutama Rara yang masih sekolah. Sandra memberikan perhatian lebih terhadap Rara. Terkadang ia teringat akan mendiang putrinya. Terlebih lagi mata yang ada pada Rara sekarang adalah mata milik Kinan. Sandra merasa seperti melihat 2 orang sekaligus ketika melihat Rara. Ia tidak ingin merasa kehilangan putrinya untuk yang kedua kali. Maka dari itu mereka akan menjaga Rara dengan sebaik-baiknya.

Agra juga sudah mulai meluangkan waktu untuk keluarganya. Terkadang ia bekerja dari rumah, di ruangan kantor khusus yang berada di dalam rumah. Pria itu juga sudah tidak ingin terlalu menuntut anak-anaknya untuk menjadi yang teratas. Tidak ingin dirinya sampai bersikap keras terhadap anak-anaknya.

Reni berencana akan menikah bulan depan. Reni akan menikah dengan lelaki yang sempat ia kenal saat berbelanja di super market, satu tahun yang lalu. Wanita itu juga memilih berhenti bekerja di rumah Agra, karna ingin lebih fokus mengurus keluarga kecilnya nanti.

Sedangkan Darti masih bekerja pada Agra. Walaupun sekarang Darti hanya bekerja seorang diri sebagai asisten rumah tangga, akan tetapi terkadang Sandra dengan senang hati berkenan untuk membantu memasak, serta membantu mengerjakan pekerjaan lainnya.

Bobi sekarang sudah menjadi supir pribadi untuk Rara. Ia yang akan mengantarkan Rara pergi Sekolah atau kemanapun.

Hari ini adalah hari minggu. Agra dan keluarganya sedang dalam perjalanan menuju pemakaman. Mereka akan mengunjungi makam Kinan.

Sesampainya di pemakaman, mereka semua turun dari mobil dan langsung masuk menuju ke makam berkeramik biru dengan nisan yang bertuliskan Ayu Kinanza binti Agra Tirta di sana.

Sandra dan Rara langsung menaburi bunga di atas makam itu, kemudian secara bergantian mereka menyirami air dari ujung ke ujung makam. Setelahnya, mereka semua berjongkok di sekeliling makam Kinan.

"Hai kak Kinan, maaf ya Rara baru bisa ke sini sekarang. Rara lagi sibuk sekolah kak ... Makasih ya, berkat kak Kinan, sekarang Rara udah bisa ngelihat lagi. Semenjak mata kakak ada pada Rara, dunia Rara seketika berubah kak. Apa yang Rara lihat sekarang benar-benar berbeda sama apa yang Rara lihat dulu ... Semenjak Rara melihat dengan mata kakak, dunia Rara jadi terlihat lebih indah. Sekali lagi makasih ya, kak."

"Sayang, kamu pasti bahagia kan di sana? Kamu tenang aja ya, kami di sini selalu mendoakan kamu .. Kami juga selalu ngejaga Rara dengan baik, sesuai dengan permintaan kamu. Mama kangen sama kamu. Kami semua kangen sama kamu ..."

"Kinan, sayang. Papa titip salam ya untuk oma dan opa di sana. Tolong sampaikan, kami di sini semuanya sudah hidup dengan bahagia. Sama seperti kalian di sana ... Kami akan selalu mendoakan kalian dari sini."

"Yow sista ... Apa kabar kamu? Kamu tau nggak dek? Hal yang dulu kita sering lakukan, sekarang abang sering lakuin sama Rara. Kita jalan-jalan, makan es krim, nonton. Pokoknya semua hal seru yang kita lakuin dulu, sama serunya sama waktu abang ngelakuin itu bareng Rara .. Kamu juga senang kan, ngelihat kami seru-seruan?"

MAMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang