"Queen, dia siapa?" tanya Tea seraya menyenggol bahu Kinan dan membuat Kinan tersadar setelah menatap Rara dengan tatapan mengintimidasi.
Gita mengerutkan kedua alisnya. "Dia buta?" tanyanya. "Dan pincang," sambungnya seraya memperhatikan setiap detail Rara.
Kinan beranjak dari duduknya. "Nanti gue jelasin." kemudian ia berjalan cepat menghampiri Rara. "Elo?!" sentaknya pada Rara.
Rara sontak kaget mendengar suara Kinan yang tiba-tiba ada di hadapannya.
"Lo ngapain di sini?"
"K-kak Kinan? R-rara bosan di kamar-" Rara berbicara dengan terbata karna merasa gugup dan panik.
"Lo sengaja mau bikin malu gue?" Kinan kemudian menarik kasar tangan Rara menuju ke dapur. "Sini lo ikut gue!"
"Kin mau kemana?" tanya Tea tapi tidak dihiraukan oleh Kinan.
Sesampainya di dapur, Kinan langsung menghempas Rara ke lantai.
"Aduh," rintih Rara.
Darti dan Reni sontak kaget dan menghampiri Rara yang sedang tersungkur di lantai. "Ada apa ini non?" tanya Reni sembari membantu Rara berdiri.
"Heh buta! Lo sengaja kan mau bikin malu gue di hadapan teman-teman gue?!" tuding Kinan.
Rara hanya diam menunduk.
"Gue ini cewe perfect. Apa kata orang nanti kalo orang-orang tau gue punya sodara angkat yang cacat kayak lo!" paparnya.
"Mending lo pergi sana!" amuk Kinan.
"Non, udah non, jangan kasar-kasar sama Rara." lerai Darti.
"Ini semua salah dia. Kenapa dia muncul di depan teman-teman gue?! Gimana bisa gue buat ngejelasin asal usul lo yang gak jelas itu!" geram Kinan.
---
"Kayanya si Kinan lagi marah besar. Emangnya siapa sih tu anak?" ujar Gita.
"Ya mana gue tau." sahut Citra.
"Gue penasaran deh," ucap Gita.
"Intip yuk," ajak Citra.
"Heh kalian diem aja di sini!" Tea mencegat 2 temannya yang hendak pergi menuju dapur untuk mengintip.
"Nah tuh si Kinan udah balik," ujar Gita saat melihat Kinan yang baru keluar dari dapur.
Kinan berjalan dari arah dapur dengan wajah yang tampak penuh emosi.
"Guys, kita udahin ya ketemuaannya. Kapan-kapan kita ketemuan lagi di cafe." kata Kinan.
"T-tapi kan-"
"Udah kalian pulang aja, gue lagi badmood." tuntas Kinan sembari berjalan cepat menuju ke lantai atas.
Ketiga sahabatnya hanya memperhatikan Kinan yang pergi begitu saja. Kinan nampak sangat emosi. 3 orang itu saling bertukar pandangan, heran.
"Terus kita gimana?"
"Yaudah yuk pulang aja,"
"Yah si Kinan ga asik. Baru juga ketemu."
"Udah balik aja, yuk."
---
"Rara, kamu gak papa kan?" tanya Reni sembari memeriksa keadaan Rara.
Rara tak menjawab dan hanya diam mematung.
"Mbak antar ke kamar kamu ya?" Reni memapah Rara untuk kembali menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar, Reni langsung mendudukkan gadis itu di kasur. Setelah itu ia mengambil segelas air putih yang terdapat di meja untuk diberikan pada gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/315009555-288-k139205.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA || END
Fanfiction⚠️TW⚠️ Cerita ini mengandung unsur : violence, bullying, suicide attempts, illness, depression, bloody incidents. "Jangan panggil saya mama!" "Saya bukan mama kamu!" Cerita ini berkisah tentang seorang anak perempuan yang ingin memeluk dan dipeluk...