10

200 39 45
                                    

Sebelum lanjut membaca, alangkah baiknya jika kita sama-sama memutar lagu : You Never Know ~ BLACKPINK
Karna lagunya benar-benar relate untuk kehidupan manusia-manusia yang sering diterpa cobaan.

.
.
.

"Ayah .." Rara berusaha meredamkan perih di hatinya sebelum lanjut berbicara. "Maa-fin Rara." lanjutnya sesenggukan.

"Maafin Rara sudah hadir di kehidupan ayah.."

"Maafin Rara sudah membuat ayah menderita selama ini," Rara berusaha menenangkan dirinya dan menahan air matanya untuk berhenti keluar. Namun nyatanya bulir air mata itu justru semakin mengalir deras berjatuhan.

Ia mencoba untuk melanjutkan ucapannya. "Maafkan papa Agra juga yang sudah membuat Ayah dan Bunda tidak bisa bersama."

"Sekarang Rara tau alasannya, mengapa papa Agra begitu baik sama Rara ..."

"Ayah Hernan, Rara berterimakasih karna ayah sudah mencintai Bunda Winda sepenuh hati."

"Dan juga terimakasih karna Ayah pernah mau menerima Rara saat itu .. Saat Rara masih berada di dalam perut bunda."

Tubuh Rara bergetar karna tak kuasa menahan perasaannya yang benar-benar hancur saat ini.

Semua perasaan sakit dan luka yang ia pendam selama ini, keluar bersama tangisan dan air mata. Semua rasa sakit yang tidak ada obatnya. Rasa sakit yang mungkin sulit untuk disembuhkan.

"Asal ayah tau .. Rara juga gak pernah minta untuk dilahirkan ke dunia yang kejam ini."

"Orang-orang jahat sama Rara."

"Apakah Rara sungguh hina untuk berada di dunia ini?"

"Apakah Rara benar-benar tidak pantas untuk merasakan kebahagiaan sedikit saja?"

"AAAAAKH.." teriaknya. "KENAPA HARUS RARA, YA TUHAN?"

Ia menunduk sejenak, lalu berusaha membangkitkan diri, walau kedua kakinya benar-benar terasa lemas.

"Rara benar-benar minta maaf untuk semua penderitaan yang ayah rasakan selama ini,"

"Rara minta maaf jika hadirnya Rara harus merenggut kehidupan Bunda dan kebahagiaan Ayah."

"Rara selalu berusaha untuk menguatkan diri sendiri selama ini,"

"Rara pikir akan ada orang yang sayang dan benar benar peduli pada Rara."

"Nyatanya, Rara yang terlalu berharap. Rara terlalu berharap pada dunia yang penuh dengan kebencian ini."

"Ayah tau? Alasan Rara masih ingin hidup di dunia ini adalah Ayah."

"Karna Ayah adalah satu-satunya keluarga yang Rara miliki, dan Rara pengen kita bareng-bareng ketemu Bunda di surga suatu saat nanti."

"Tapi sekarang keinginan itu akan Rara kubur dalam-dalam."

"Karna kenyataannya, Ayah Hernan bukanlah Ayah kandung Rara .. Jadi, udah gak ada alasan lagi buat Rara bertahan."

"Dan satu hal yang harus Ayah tau .. Rara sangat menyayangi Ayah. Rara selalu berdoa agar Ayah selalu diberikan kesehatan oleh Tuhan."

Gadis itu menyeka air mata yang sudah membasahi pipinya. "Saya janji, setelah ini saya tidak akan menampakkan diri saya lagi di hadapan anda. Agar anda merasa tenang dan tidak merasa hancur lagi saat melihat saya."

"Semoga selepas ini, anda bisa menemukan kebahagiaan anda yang sesungguhnya .. Bertemu dengan cinta sejati dan memiliki keluarga yang utuh dan bahagia."

MAMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang