6

172 41 68
                                    

Keesokan paginya, Aji meminta Rara untuk membuatkannya kopi.

(Fyi : Aji dan adik-adiknya biasanya nongki di ruang keluarga yang berada di depan kamar Rara. Kalau kalian bingung silahkan lihat ulang gambar dena posisi ruangan lantai 1 di bab 4 hehe)

Tidak sampai lima menit, Rara sudah muncul dengan membawa secangkir kopi panas menuju ruang keluarga.

Saat gadis itu hendak melewati Dion, laki-laki itu tiba-tiba dengan sengaja memajukan satu kakinya sehingga membuat Rara tersandung dan mengakibatkan kopi yang ia bawa tadi tumpah mengenai Aji dan Juan.

"Ah panass!" keluh Juan dan sontak berdiri.

"LO SENGAJA YA?!" bentak Aji lalu mendorong Rara hingga terjatuh. "LO LIAT INI AKIBAT ULAH LO! LO PIKIR INI GAK PANAS HAH?!" lanjutnya.

"Maaf bang, tadi kaki Rara kesandung sama kakinya bang Dion,"

"Alah alasan banget lo!"

"LO EMANG SENGAJA MAU BALAS DENDAM KAN?!" amuk Aji yang membuat Rara menunduk takut.

"Cup cup, jangan nangis dong." ucap Juan sambil membungkuk menghadap Rara, lalu mengelus lembut rambut adik angkatnya itu. Tidak lama kemudian elusan itu berubah menjadi jambakan pada rambut gadis itu.

"Aduh sakit.." rintih Rara.

"Sakit yaa?" tanya Juan. Namun bukannya melepaskan tangannya dari rambut Rara, ia justru memperkuat jambakkannya.

"Bang lepasin, bang. Rara minta maaf."

"Makanya lo jangan cari perkara sama gue!" balas Juan. "Lo mau mati sia-sia di tangan gue?!" gertaknya, lalu melepaskan jambakannya pada rambut gadis itu.

Dion yang menyaksikan kejadian ini hanya tersenyum miring, karna merasa puas melihat Rara diperlakukan seperti itu. Sesuai dengan harapannya.

Setelah itu Aji dan Juan pergi menuju kamar mereka untuk mengganti pakaian mereka yang tersiram tumpahan kopi.

Sandra yang sedang menuruni tangga lantas mengerutkan dahinya saat berpapasan dengan Aji dan Juan yang hendak menuju ke kamar mereka sambil mengibasi baju mereka.

"Baju kalian kenapa?"

"Ini semua ulah si anak sialan itu, ma." ujar Dion yang muncul di ujung tangga.

Sandra melirik ke arah ruang keluarga. Menatap sinis Rara.

"Juan males sekolah hari ini." ujar Juan sambil bergegas menaiki sisa anak tangga lalu masuk ke dalam kamarnya.

"Juan?!" panggil Sandra. Tetapi Juan sudah terlanjur masuk ke dalam kamarnya.

Sandra kemudian menuruni anak tangga dengan langkah cepat lalu menghampiri Rara yang sedang membersihkan pecahan kaca gelas di lantai.

"Dasar anak gak tau diri!" lontar Sandra yang sudah tersulut emosi, kemudian menarik dengan kasar tangan Rara menuju kolam renang. Diikuti oleh Aji dan Dion yang tampak tersenyum miring.

Setelah sampai di kolam renang, Sandra langsung mendorong tubuh anak angkatnya itu kedalam kolam yang cukup dalam itu.

Byuurrrrr!

MAMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang