26 (End)

267 19 0
                                    


Sore harinya mereka sudah sampai di rumah. Menghabiskan waktu dengan bermain serta bertamasya seharian. Hal yang membuat mereka merasa lelah namun bahagia, karna mereka semua bisa berkumpul bersama dan menikmati hari ini dengan canda tawa.

Malam harinya.

"Kinan, besok jadwal kemo kamu kan? Malam ini kamu istrirahat lebih awal ya! Kamu pasti capek kan main seharian?" ujar Sandra.

"Iya, kak Kinan ayo istirahat! Besok Rara temenin kak Kinan buat kemotrapi," Rara menyahut.

"Kinan mager mau pindah ke kamar. Rasanya malas banget mau naik tangga." kata Kinan. Memasang muka lelah.

Sandra, Kinan dan Rara saat ini sedang berada di ruang keluarga. Kinan berbaring di sofa, sedangkan Sandra dan Rara duduk bersebelahan di sofa lain.

"Kak Kinan tidur di kamar Rara aja mau nggak?" tawar Rara.

"Mau sih, Ra. Tapi, entah kenapa rasanya kakak pengen banget kita tidur bareng sekeluarga,"

"Kamu ini ada-ada aja.." sahut Sandra.

"Ih serius, ma! Kinan rasanya pengen banget kita tidur bareng di satu ruangan. Coba yuk ma?..."

"Tapi kan papa, abang, sama adek udah pada masuk kamar. Udah pada istirahat. Besok aja ya kita coba? Malam ini gimana kalau kita tidur bertiga di kamar Rara?" kata Sandra.

Kinan manyun, "yah, nggak mau besok ma, maunya sekarang."

"Tapi kan-"

"ABAAAANG! ABANG AJIIIII! DIOOOON! JUAAAN! PAPAAAAA!" teriak Kinan memanggili para anggota laki-laki.

Kinan ini tipe orang yang gak mau nyerah sebelum kesampaian apa yang dia mau, hm:))

"AB--" saat Kinan hendak lanjut berteriak, tiba-tiba Aji keluar dari dalam kamarnya.

"Kenapa sih teriak-teriak?" heran Aji.

"Panggilin Juan, Dion sama Papa!" perintah Kinan dengan entengnya.

"Buat apa sih, Nan? Orang-orang lagi pada istirahat," kata Aji. Benar-benar heran sama sikap adiknya yang satu ini.

"Panggilin aja udah!" titah Kinan.

"Nih bocil ngeyel amat sih dibilangin." Aji tampak kesal, tapi biarpun begitu ia tetap berjalan menghampiri satu persatu kamar anggota laki-laki lainnya untuk memanggili mereka.

---

Semuanya telah berkumpul di ruang keluarga.

"Ada apa nak? Kenapa kamu manggil kami?" tanya Agra pada Kinan.

"Pa, Kinan pengen kita tidur bareng di ruang keluarga ini." ungkap Kinan.

"Makin kesini makin kesana nih bocah." timpal Dion.

"Sorry, sedang tidak butuh opini dari anda." balas Kinan. Lalu kembali menoleh ke arah Agra.

"Mau ya pa? Sekali ini aja, yaa?" Kinan kemudian melirik Aji. "Mau kan bang?" ucapnya sambil menampakkan senyum manisnya. Dan tampang yang diperlucu.

Aji menghela napas. Berhubung dirinya juga tidak tegaan. Mau tidak mau Aji tetap menyetujui, "hm."

----

1 jam kemudian, mereka bertujuh sudah berbaring berderetan di ruang keluarga. Mereka tidur beralaskan karpet yang sudah berlapiskan tikar.

Para anggota perempuan tidur di tengah-tengah dengan posisi Kinan yang berada paling tengah.

MAMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang