5

201 45 80
                                    

Keesokan paginya, seperti biasa, mereka berkumpul untuk sarapan bersama di meja makan. Setelah itu mereka semua berangkat ke tujuan masing-masing.

Sandra berangkat bersama supir, Agra berangkat dengan menyetir mobil sendiri sembari mengantarkan Juan dan Rara ke sekolah sebelum berangkat kerja. Lalu Aji dan Dion berangkat kuliah bersama dengan mobil milik Aji.

-
-
-

Juan dan Rara turun dari mobil Agra setelah mereka sampai di sekolah.

"Kalian yang rajin ya belajarnya! .. Terutama kamu, Juan. Nilaimu harus sempurna agar kamu bisa masuk ke fakultas pilihan papa!"

Juan hanya berdeham sebagai jawaban. "Hm,"

"Papa pergi. Juan, Rara."

Rara membalas, "iya, pa. Hati-hati pa."

Juan dan Rara langsung berjalan terpisah. Rara berjalan dengan pelan sedangkan Juan berjalan dengan langkah besar dan cepat menuju kelasnya.

Baru saja memasuki sekolah, Rara sudah langsung disoraki oleh para siswa di sepanjang jalan hingga ia tiba di kelas.

"Pagi anak pungut!"

"Eh ada anak pungut."

"Hai anak pungut."

"Mending lo pulang aja deh cupu!"

"Jangan gitu guys, ntar dia nangis terus ngadu lagi.."

Bertubi-tubi cacian ditujukan padanya. Namun Rara hanya bisa memendam segala perasaannya. Perasaan perih dan rapuh yang sudah menjadi teman sehari-hari.

"Aku harus kuat. Aku gak mau kecewain papa. Papa Agra udah baik banget sama aku. Aku gak boleh jatuh gitu aja. Aku harus bisa buktiin kalo aku juga berharga. Aku harus tetap bertahan di sekolah ini." batin Rara berusaha menahan sesaknya perasaan itu.

"Haha, lo rasain tuh anak pungut. itu akibat lo udah ngerebut kasih sayang dan perhatian bokap gue sampe dia terus-terusan belain lo. Lo juga udah buat mama sama papa sering bertengkar. Lo liat aja karna ini semua masih belum seberapa!" batin Juan setelah puas melihat adik angkatnya itu dibully oleh para siswa.

*
*
*

Bel istirahat berbunyi. Rara tau apa yang akan dialaminya jika ia pergi ke kantin atau berada di keramaian. Maka dari itu, gadis itu memutuskan untuk pergi ke Perpustakaan saja seperti sebelumnya dan mungkin juga akan begitu seterusnya.

Tidak lupa ia membawa beberapa cemilan dari rumah untuk mengganjal rasa laparnya hingga pulang sekolah nanti.

Pulang sekolah kali ini Rara pulang lebih awal dari Juan. Bobi yang melihat Rara yang baru keluar dari sekolah lantas memanggil gadis itu untuk masuk ke mobil sembari menunggu Juan pulang sekolah.

Sudah hampir 1 jam mereka menunggu, tetapi Juan tidak kunjung terlihat hingga sekolah sudah benar-benar sepi. Bobi dan Rara sudah mencari ke dalam, tapi ternyata sekolah sudah kosong dan sepi.

"Apa den Juan sudah pulang duluan ya, non Rara?" tanya Bobi yang mulai risau. Karna selama menjadi supir, Juan selalu pulang bersama Bobi dan jika Juan ada kegiatan pun selalu mengatakannya terlebih dahulu pada Bobi.

MAMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang