25

174 15 0
                                    

Ciluk bAAAAAA

Hai haiiiii....

Kita ketemu lagi

Apa kamu berpikir cerita ini sudah berakhir?

Oh, no no no!

Tentu saja cerita ini belum berakhir 😘

-

-

-

-

-

-

"Kamu mau kemana sih, hm?" tanya Kinan.

Kinan sedang duduk di sofa ruang tamu sembari menatap handphone, berselancar di sosial medianya. Namun pandangannya yang tadi fokus menatap layar hp kini beralih ketika Rara melintas di hadapannya.

Rara menoleh ke arah suara kakaknya. "Kak Kinan? Rara mau duduk-duduk di luar, kak. Mau cari udara segar," kata Rara.

Kinan bangkit dari sofa, lalu menyimpan hpnya di dalam saku. "Oh, yaudah yuk bareng." ajak Kinan seraya meraih tangan Rara, lalu menggenggamnya.

Mereka berdua berjalan bergandengan tangan menuju bangku yang berada di luar rumah.

Memang cuaca hari ini sangat sejuk berangin. Rasanya sangat nyaman jika menikmati setiap hembusan angin itu di luar rumah.

"Ayo duduk," Kinan membantu Rara untuk menduduki bangku.

Mereka berdua duduk bersama sambil menikmati udara yang segar menyejukkan itu. Damai sekali rasanya.

Kinan mengeluarkan ponsel dari sakunya. "Kita belum pernah foto berdua kan? Sekarang kamu lihat ke arah depan ya, kakak mau ambil foto kita berdua." kata Kinan seraya memposisikan hpnya di hadapan mereka berdua.

Rara pun mengikuti arahan Kinan.

"Senyum yaa," beritahu Kinan.

Mereka berdua lantas tersenyum lebar. Kinan langsung mengambil gambar mereka berdua melalui kamera hpnya.

"Sekarang ganti gaya. Coba bikin love sign di tangan kamu," suruh Kinan.

Rara menunjukkan jarinya yang sudah berbentuk love ala finger heart Korea. "Gini kak?" tanyanya, memastikan.

"Iya .. Pinter banget sih," puji Kinan, gemas.

"Hihi.." cengir Rara.

"Satu, dua, ti-ga..!"

Cekrek!

Kinan kemudian melihat hasil jepretan di ponselnya. "Wah, bagus nih." gumamnya, senang.

Mereka lalu asik berfoto ria sambil mengobrol di bangku itu. Kinan dan Rara sudah sangat dekat dan saling menyayangi.

2 bulan sudah berlalu sejak kejadian Rara yang menyakiti dirinya sendiri. Dengan kata lain, saat itu ia mencoba untuk bunuh diri.

Walau Rara sempat kehilangan banyak darah, serta hampir kehilangan nyawanya kala itu, tetapi betapa beruntungnya ia masih dapat diselamatkan. Sepertinya Tuhan masih belum mengizinkan gadis itu untuk pulang.

Tuhan masih memberikan kesempatan untuk Rara, agar dapat merasakan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Seluruh keluarga Agra sangat menyayangi Rara. Terutama Sandra dan Kinan. Mereka bertiga bahkan sering tidur bersama. Saling bercerita serta saling memberi solusi.

Kinan juga sudah mengetahui tentang penyakit yang dirinya derita. Walau ia begitu syok, akan tetapi kian hari dirinya mulai bisa menerima kenyataan yang sangat menyakitkan itu. Berkat keluarga serta teman-teman yang selalu ada untuk mendukung serta menyemangati dirinya.

MAMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang