13

213 25 22
                                    

Selamat membaca ♥

-
-
-

Seorang Dokter akhirnya keluar dari ruangan UGD, tempat Rara di tangani. Aji yang melihatnya lantas menghampiri Dokter tersebut.

"Dokter, bagaimana keadaan adik saya?" tanya Aji.

"Pasien saat ini sedang mengalami masa kritis akibat kehilangan banyak darah. Saat ini pihak rumah sakit sedang mencari golongan darah yang cocok untuk pasien yang bergolongan darah B. Apakah dari keluarga pasien ada yang bergolongan darah B?"

Aji berpikir sejenak. "Juan, Kinan dan Papa." sebutnya dalam hati saat mencoba mengingat setiap golongan darah milik keluarganya.

"Sebentar, Dok." lelaki itu lalu berjalan menghampiri Juan yang masih tertidur.

"Wan, bangun wan!" panggil Aji sambil menepuk-nepuk pelan pipi Juan.

Juan terbangun, namun masih setengah sadar. Setelah beberapa saat lelaki itu akhirnya mulai sadar sepenuhnya. Ia merasa kaget begitu menyadari ternyata ia sempat tertidur di rumah sakit.

"Lo udah sadar kan? Sekarang gue mau tanya golongan darah lo apa?" tanya Aji.

"Golongan darah g-gue? Buat apa?" Juan merasa firasatnya tidak enak akan pertanyaan itu.

"Buruan jawab!" tegas Aji.

"B, bang."

"Nah, pas banget." Aji kembali menghampiri Dokter. "Dok, ini adek saya golongan darahnya B. Ambil darah dia aja, Dok." beritahunya.

"Hah? b-buat apa bang? Gue kan takut ngelihat darah." Juan tentu kaget saat mendengarnya, karna ia memang takut melihat darah.

"Buat Rara yang lagi kritis, wan. Lo bisa lawan rasa takut lo, kan?" Aji meyakinkan adik bungsunya.

Juan berpikir sejenak dan pada akhirnya terpaksa mengiyakan permintaan Aji. "O-oke gue mau." jawabnya sedikit ragu.

"Baiklah, sekarang kamu mari ikuti saya untuk memeriksa kecocokan darah kamu dengan pasien." ajak sang Dokter yang kemudian pergi menuju ruang pemeriksaan dan diikuti oleh Juan.

~
~
~

"Kayanya gue mesti pulang buat ganti baju deh, bau darahnya udah mulai kecium." ucap Dion yang barusaja kembali dari toilet setelah membersihkan bagian tubuhnya yang terkena darah yang mulai berbau amis.

"Tapi lo balik lagi kan? Gue mau nitip baju ganti buat gue." sahut Aji.

"Oke. Btw Juan mana? Gue mau ngajakin dia pulang, kasihan ngeliat dia ketiduran disini."

"Dia lagi tes darah sama Dokter. Karna golongan darah dia B, sama kaya Rara."

"Ooh. Gimana keadaan Rara? Dia udah siuman?"

"Kata Dokter sekarang dia lagi kritis karna kehilangan banyak darah."

"Tapi syukurlah Rara bisa bertahan. Semoga keadaan dia akan semakin membaik. Gue salut sama Juan yang mau ngelawan rasa takutnya terhadap darah. Gue rasa juga tadi itu dia pingsan, bukan tidur. Karna ngelihat kita bertiga berlumuran darah."

"Lagian juga dia udah gede dan udah saatnya dia buat ngelawan rasa takutnya sebagai lakik ... Udah buruan deh lo balik! Gue juga pengen ganti baju coy."

"Iyadeh. btw, kunci?"

"Lo naik taksi aja udah!"

"Dih pelit amat lo! Lagian ganti baju doang juga."

MAMA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang