WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT
HAPPY READING like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬 Sorry for typo Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gisel merasa tubuhnya menggigil, saat bangkit dari ranjang menuju box Vano saja perempuan itu sedikit oleng. Kepalanya pening dan sedikit berdeyut sejak pulang dari kantor penerbit.
Meski dalam keadaan tidak baik dia tidak mungkin menghiraukan anaknya yang menangis begitu saja. Dia harus tetap mengurus dan meyusui putranya, Gisel berharap asinya tidak membuat vano ikut demam.
"Oek oek oek"
Dalam beberapa jam baby Bano terus menangis, bayi itu mungkin terganggu tidurnya oleh kebisingan dari unit sebelah. Gisel juga bisa mendengar keributan dari unit sebelah yang masih cukup kencang.
"Apa mereka kelalawar?" Kesal Gisel.
Persetanan dengan hak masing-mading, ini sudah pukul 1 dini dan mereka masih ricuh.
Dia yang orang dewasa saja merasa kepalanya akan pecah jika tidurnya terus terganggung apalagi bayi kecilnya ini. Gisel jadi tidak heran kenapa banyak yang tidak betah menyewa apartementnya ini.
'TETANGGA SIALAN' batin Gisel menjerit.
Cup cup cup
"Sayang, anak ganteng bunda bobo" Gisel menepuk bokong gembul anak tampannya. Akhirnya baby Vano sudah sedikit tenang setelah disusui dan sebentar lagi menuju mimpi ,.
BRUK
"AYING LU"
"Oek oek oek"
Tetangganya memang kurang ajar, Gisel ingin menangis rasanya. Dia sudah bersusah payah untuk membuat Vano terlalu tapi belum ada 5 menit sudah kembali terbangun.
Kepala Gisel pun jadi semakin berdeyut seiringan dengan suara tangis baby Vano yang menggelegar tak mau berhenti.
"Ya allah gusti" Gisel menangis, tetangganya seperti tidak punya otak. Apa dia pura-pura amnesia jika dia memiliki tentangga yang mempunyai bayi.
Gisel sudah tidak tahan dengan kerusuhan unit sebelah berjalan keluar dan bergegas untuk menegur mereka. Meski dia agak demam dia masih punya sedikit untuk mengomel sekumpulan pria kurang kerjaan yang berniat begadang semalaman.
Tok tok tok
Gisel menahan tubuh ke tembok dengan tangan kanannya dan tangan kiri menggendong Vano. Bayi kecil itu masih sesenggukan dengan mata memerah karena terlalu lama menangis.
TOK TOK TOK
Gisel mengngeotok pintu unit Jevan sekali lagi. Dia akan melaporkan ketidaknyamanan ini jika sang pemilik tidak bisa diberitahu.