Bab 37 aj

5.7K 359 55
                                    

WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN
BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT

HAPPY READING
like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬
Sorry for typo
Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧

Di keheningan malam yang mulai pekat Arin masih terduduk menatap langit malam yang menyelimuti tubuhnya dengan angin malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di keheningan malam yang mulai pekat Arin masih terduduk menatap langit malam yang menyelimuti tubuhnya dengan angin malam. Entah kenapa hati tidak suka jika memikirkan Jevan kita bersama dengan perempuan lain, lebih tepat dia cemburu melihat begitu Jevan menyanyangi anak Gisel.

Arin memandang langit berandai-adai jika dia lebih memiliki keberanian dan menerima lamaran Jevan dulu pasti mereka sudah hidup bahagia dengan dua anak seperti yang di impikan sang pujaan hati.

Jika Jevan sesayang itu pada anak Gisel yang bukan anak kandungnya pasti pria itu akan lebih bahagia itu adalah anaknya.

"Sadar Arin, Ini keputusan mu." Arin menepuk wajahnya, "Arin jangan jadi orang jahat di kisah orang lain" ia menyadarkan dirinya akan pikiran iri dengki pada Gisel yang kini mendapatkan perhatian dari Jevan dan kedua mertuanya.

Tapi jujur Arin tidak bisa mengontrol wajahnya, dia masih harus beraaptasi dengan fakta bahwa Jevan sudah punya dunianya.

Melihat sang istri yang tanpak sedang melamun Jayden pun berjalan ke arah balkon dengan membawa selimut.

"Pikirin apa?" Tanya sambil menyelimuti tubuh Arin.

"Tidak ada" Arin menoleh ke arah jayden lalu menggeleng, "aku baik-baik saja"

"Benarkah?" Tanya Jayden yang di jawab anggukan kecil Arin.

Sudah seharusnya Arin tidak lagi memikirkan Jevan saat sudah ada Jayden di sisinya, pria yang mencintai dirinya apa adanya.

"Maaf" ujar Arin tiba-tiba.

"Untuk"

"Karena belum memberikan seorang anak di pernikahan kita padahal aku tahu kamu sangat suka dengan anak kecil, tapi aku-,."

"Shuut" Jeyden menggeleng, " tidak apa-apa, Aku yang minta maaf"

Arin mengangkat wajahnya menatap bertanya pada Jayden namun hanya di balas senyuman, pria itu memeluknya dengan erat dan mengecup keningnya. Tidak seharusnya ia menuntut seorang anak kepada sang istri, anak adalah pemberian tuhan jadi dia akan bersabar untuk hal itu.

 Tidak seharusnya ia menuntut seorang anak kepada sang istri, anak adalah pemberian tuhan jadi dia akan bersabar untuk hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung
20-11-2022
02-10-2024

Takut mau manghilang lama jadi aku keluarin dua 😭🙏🏻  bay bay

BABY FATHER | selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang