Bab 28 🫣

1.8K 116 18
                                    

WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN
BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT

HAPPY READING
like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬
Sorry for typo
Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧
INI DARI AWAL MEMANG SUDAH DI WARNING DEWASA YA 🙏🏻 plot nya orang deasa jadi anak kicik jangan baca

HAPPY READINGlike jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬Sorry for typoJangan jadi pembaca gelap terus 🤧INI DARI AWAL MEMANG SUDAH DI WARNING DEWASA YA 🙏🏻 plot nya orang deasa jadi anak kicik jangan baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Mas Jevan ngapain?" Gisel mengerutkan keningnya melihat apa yang di lakukan pria itu.

Jevan dengan hanya berbalut kemeja putih yang 2 kancing atas yang terlepas entah sejak kapan pria itu melakukan push up.

PUSH UP

Push up di tengah jalan dengan kencanganya angin malam yang menerjang.

Apa pria itu sudah kehilangan kewarasannya?

"Masuk Gi" perintah Jevan tanpa menghentikan kegiatanya menaik turunkan tubuhnya.

"Mas Jevan ngapain ayo bangun" Gisel meraih lengan Jevan untuk bangun dari posisinya mengabaikan perintah pria itu yang menyuruhnya untuk tetap di dalam mobil.

"Ayo kita pulang" Gisel menarik tangan Jevan tapi pria itu tidak bergerak dan malah menatap Gisel begitu inters.

Gisel menoleh ke arah jevan.

Entah perasaan atau bukan, tapi tatapan Jevan terlihat berbeda.

"Yyak"

Bruk

Jevan menarik tubuh Gisel mendekat ke arahnya, melingkarkan tanganya pada sisi tubuh perempuan itu.

"Mas Jevan lepasin" Jevan tidak bergeming, "Olahraganya di rumah saja jangan di pinggir jalan, Tar mas Jevan masuk angin" bukan melepaskannya Jevan semakin mengeratkan kurunganya.

Mungkin jika ini keadaan normal Jevan akan tertawa dengan ucapan Gisel. Ia masih sadar dan masih punya sedikit akal saat ini karena itu ia berupaya untuk melawat bisikan setan di pikirnya. Tapi lihatlah Gisel dengan polos datang padanya.

"Ss-stop bercandanya" ujar Gisel saat Jevan tiba-tiba memeluknya. Pria itu menjatuhnya kepalanya pada pundak wanita satu anak itu.

Gisel yang menyuruhnya berhenti tapi hasratnya pada tubuhnya tidak bisa berhenti, jadi ia berpikir apa perempuan ini akan berbaik hati membantunya.

Jevan meniup telinga Gisel dan sukses membuat bulu kuduk perempuan itu merinding seketika. Sang empu mencoba mendorong Jevan karena merasa ini sudah tak benar, bukannya menjauh Jevan malah makin mengerat dan kini dengan berani mengecupi leher jenjangnya yang terekspos.

"Mas Jevan kesambet, Sadar mas"

"Liat gue Ggi-" dengan suara parah dengan sedikit serak Jevan memerintah, tangan meraih wajah Gisel untuk menatap langsung ke arahnya.

"Ayo nikah,."

Gisel ngeblank

Melihat Gisel yang malah terbengong membuat Jevan kesal, obat sialan.

"Cuman nerima jawab iya"

"Mas Jevan mending masuk mobil yuk, Enggak usah bercan- yaaak " ucapan Gisel tergantung dengan Jevan yang tiba-tiba mengangkat tubunya dan menghempaskannya di kursi tengah mobil.

Gisel sock, blazer terlepas dan hanya menyisahkan dirinya yang berbalut dress dengan tali minim. Siapa yang tidak panik jika kini tubuhnya di kurung oleh kedua sisi lengan Jevan.

Alarm tanda bahaya dari tubuhnya beraksi hingga ia berani mendorong Jevan dengan keras hingga terduduk dan lekas membuka pintu mobil di sebelahnya namun pintu gagal karena semua pintu mobil sudah terkunci "Mas jevan lepasin,."

"MAS JEVAN LEPASIN" teriak Gisel saat Jevan menarik paksa tubuhnya untuk berbaring. Berbaring dengan Jevan di atas tubunya lagi, Gisel mengeleng panik posisinya tidak aman apa lagi deru napas Jevan terdengar tidak beraturan.

"Tidak! jangan mas Jevan!, lepaskan!"

"Sebentar saja.." ucap Jevan, dia akan menuntaskan semua dengan cepat. Dia tidak bisa manahannya, ini terlalu sakit.

Mencari hotel dan menyewa jalang? Jevan tidak punya waktu untuk menunggu.

Berapa dosis yang orang itu berikan padanya sialan, hingga dia kelimpunan sendiri.

"Tidak mau!" Gisel memukul-mukul dada bidang Jevan.

"hanya sebentar Ggi-"

"Kau gila.." Gisel berontak.

"Uuummh...mas Jevan...lepaskan!" Gisel berusaha menolak, Jevan mengecupi bibir tipis Gisel yang terus mengoceh tidak bisa diam.

lepaskan!" Gisel berusaha menolak, Jevan mengecupi bibir tipis Gisel yang terus mengoceh tidak bisa diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woy,. Anying tuh dua orang pada kemana dah? Otw otw udah jam 2 belum balik juga"

Bersambung
04-09-2022
31-07-2024

(Full part ada di karyakarsa (@daelova) 13-52 ep, mulai dari 3.5k)

5k)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BABY FATHER | selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang