WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT
HAPPY READING like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬 Sorry for typo Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bertepatan di sebelah unit Gisel sekumpulan pria pria sedang sibuk dengan debat ringannya. Jevan sebagai tuan rumahnya hanya menyimak dan memperhatikan perdebatan tidak berpaedah itu.
"Eh mana kripiknya anjir" seorang pria yang memiliki tubuh paling kecil di antara mereka berucap setelah membongkar barang belanjaan Jevan.
"Ada di situ, cari pake mata jangan pake mulut" ujar Jevan datang dari arah dapur dengan segelas kopi susu di tangannya.
"Buta lo, mata lo? Ngak ada pea" sedikit uacapan kasar adalah ciri khas pria kelahiran bulan maret tersebut.
"Bacot lu Rey,. Sini gue liat" pria lain yang tak jauh dari posisi pria bernama Reyhan itu heran kenapa sahabatnya itu ribut sekali hanya karena seogok kripik singkong kesukaannya yang tidak dia temukan.
"Enggak ada si bener" ujarnya.
"Ketinggalan kali di mobil, sono deh lu ambil" Jevan melempar kunci mobilnya pada pria yang dia panggil Reyhan.
"Lu ajah deh kal"
"Ogah ah, gue mau nyeduh kopi juga" balasnya sambil berjalan menuju dapur, "suruh neng nana ajah noh"
"Najis banget lu Haikal, nama gue Nares ya bukan nana" pria yang sejak tadi sibuk bermaim game di ponselnya itu melempar bantal sofa ke arah pria yang dia panggil Haikal.
"Udah buruan ambil"
"Ko gue si?" Protes Nares, dia sedang sibuk main game malah di suruh melakukan hal yang tidak penting.
"Lu-kan paling muda"
Nares mendengus "Najis banget kalian semua", meski enggan dia tetap berdiri lalu mengambil kunci mobil Jevan dari tangan Reyhan.
Nares pergi keluar untuk mengambil belanjaan Jevan yang katanya mungkin ada beberapa yang tertinggal di mobil. Meski enggan narest tetap melakukan perintah Reyhan sahabat yang bahkan usianya hanya lebih tua beberpa bulan darinya.
Dia heran kenapa dia bisa bersahabat dengan orang-orang kekurangan ahklak, mentang-mentang mereka lebih tua dirinya sering jadi sasaran untuk dijadiakn pesuruh mereka seperi ini sejak dulu.
"No,."
"Heh"
"Nono"
"Apasih kal, gue lagi main game juga nih" Jevan yang di paggil nono menoleh pada sahabatnya yang paling enggak ada ahklak itu.