Bab 39

4.1K 352 25
                                    

WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN
BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT

HAPPY READING
like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬
Sorry for typo
Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧

BAB GAk JELAS !!

Gisel tidak bisa berkata, hati senang bukan kepalang bahkan jantungnya sudah berdebar sangat kencang, Jevan mengucapkan kata yang manis bahkan meski hari ini pria itu banyak terkena sedikit kemarahan dari Gisel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Gisel tidak bisa berkata, hati senang bukan kepalang bahkan jantungnya sudah berdebar sangat kencang, Jevan mengucapkan kata yang manis bahkan meski hari ini pria itu banyak terkena sedikit kemarahan dari Gisel.

"Ini"

"Maaf harusnya aku ngasih ini dari sebelumnya" Cincin dengan bertahtakan berlian kecil dengan guratan ukiran indah yang menghias di sepanjang garis lingkar emas putih itu kini terpasang indah kepada pemiliknya.

Jevan sudah menyiapkan ini sejak lama dengan memasan secara khusus dan baru selesai di buat lusa kemarin, memang sedikit terlabat pasalnya saat ia menikahi Gisel di belum memberikan perempuan itu cincin. Karena itulah dengan konyol ia meminta saran pada teman-temannya agar acara memberikan cincin tersebut seperti lamaran, toh memang keduanya akan menikah kembali. Namun sialnya cincin yang telah ia siapkan malah masuk ke tong sampah tanpa di duga. Beruntung truk pengakut sampah belum datang dan Jevan dengan terpaksa mau mengorek genangan sampah untuk mencari benda tersebut.

"Jangan menangis" Gisel menggeleng, jika tahu Jevan rela mengorek tempat sampah untuk kembali menemukan benda tersebut ia tidak akan mengomel habisan-habisan pria itu karena pulang seperti gembel pagi tadi.

"Maaf"

"Untuk?"

"Karena memarahi mas Jevan tadi pagi" ujarnya sambil menunduk.

Jevan tersenyum karena mengingat omelan panjang dan upaya Gisel yang terus mendumel bau akan dirinya yang membuat perempuan itu ingin muntah pagi tadi.

Meraih wajah istrinya yang begitu cengeng akhir-akhir ini, Jevan mengusap genang air yang membekas di pipi Gisel lalu mengecup bergantian kelopak mata sang empu.

Gisel semakin cantik bahkan meski perempuan itu sedang menangis.

Manarik perempuan yang itu kedalam pelukannya. Tidak mau ambil pusing dengan respon Gisel yang sedikit berlebihan, Jevan membawa perempuan itu ke sopa dan membiarkan yang lebih muda duduk di pangkuannya.

Gisel yang duduk di pangkuan Jevan hanya memainkan cincin cantik di jarinya secara random. Cincin yang bertahtakan berlian kecil itu sangat cantik, dia tidak akan munafik bahwa perempuan itu suka dengan hadiah yang di berikan Jevan.

Meski ada drama di awal karena pada dasarnya Gisel  ragu dan merasa rendah diri untuk menerima benda yang harga mungkin di luar nalar pikirannya. Untuk seukuran perempuan yang punya anak satu alias seperti yang kalian tahu ia bukan virgin Jevan memberikan semua hal yang cukup berlebihan.

BABY FATHER | selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang