WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT
HAPPY READING like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬 Sorry for typo Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧
BAB GAk JELAS !!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi yang tenang menyelimuti kamar mereka saat Gisel perlahan membuka matanya. Ia mendapati lengan Jevan masih melingkar erat di pinggangnya, menahan agar dirinya tetap berada dalam dekapan hangat itu. Entah pukul berapa pria itu pulang karena beberapa hari ini Jevan terus pulang terlambat ke rumah.
"Pagi, sayang," Jevan berbisik lembut, suaranya serak khas suara bangun tidur yang terdengar begitu menenangkan. Wajahnya dekat, senyuman kecil muncul di sudut bibirnya, membuat Gisel merasa tak ingin berpindah sedikit pun dari posisi itu.
Gisel tersenyum balik, masih setengah mengantuk. "Pagi mas" jawabnya pelan sambil menatap suaminya dengan tatapan penuh kehangatan. Sesaat, mereka hanya saling memandang dalam keheningan yang nyaman, menikmati momen tenang sebelum memulai hari.
Hanya beberapa detik karena tak lama Gisel langsung mengalihkam pandangan, menatap wajap Jevan di pagi hari tidak baik untuk Jantung.
Cup.
"Kamu sadar gak si kamu tuh sangat menggemaskan. Aku tidak tahan." Ucap Jevan.
"Apasih. Jauhkan tangannya dari pinggang aku mas. Aku akan mandi." Ucap Gisel bukan apa tangan si pria sudah seludup-seludupan masuk kedalam balik kaos.