Bab 52🫢

1.4K 109 19
                                    

WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN
BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT

HAPPY READING
like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬
Sorry for typo
Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧

BAB GAk JELAS !!

Gisel terhuyung-huyung saat tubuhnya didorong kasar ke dalam ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gisel terhuyung-huyung saat tubuhnya didorong kasar ke dalam ruangan. Tangannya diikat di belakang, dan kaki telanjangnya menyentuh lantai dingin dan berdebu. Meski ia terus merintih karena didoronh dengan kasar siapa yang peduli? Bahkan jejak langkanya meninggalkan beberapa noda merah.

"Kalian mau membawaku kemana? Lepaskan aku"

"DIAMLAH KAU SANGAT CEREWET"

BRUK

Tubuh Gisel di hempaskan hingga ia jatuh tersungkur ke lantai, kedua tangannya yang terikat di belakang punggung membuatnya tak bisa menahan tubuhnya.

Cahaya lampu temaram menyoroti lantai beton yang penuh debu. Pandangannya buram karena air mata, matanya menangkap seseorang berdiri di depannya. pandangannya menyusuri tubuh yang mengenakan sepatu itu—celana panjang hitam yang disetrika rapi, jas gelap yang menyatu dengan atmosfer dingin ruangan, hingga akhirnya tatapannya saling bertemu.

"Siapa kau?..." mata ibu satu anak itu menatap sosok pria asing, Pria itu berdiri di hadapannya dengan ekspresi dingin, matanya menatap tajam tanpa setitik pun belas kasih.

"Apa itu penting bagimu?"

Gisel tidak mengenal sosok itu namun mata pria itu begitu memandangnya rendah. Jika di lihat dari tampilan pria sepertinya bukan anak buah pamannya.

"mengapa kau menculikku, apa salahku?"

"Salahmu apa?" Pria itu menghela napas, menengadah ke langit-langit ruangan seperti mencoba menenangkan gejolak dalam dirinya. Namun, saat ia kembali menatap Gisel, sorot matanya penuh bara kebencian yang tak terselubung. 

"Hidupmu adalah kebencianku." 

"Kenapa?" tanya Gisel dengan suara bergetar, ketakutan namun ingin tahu apa yang membuat pria di hadapannya begitu penuh dendam. 

"KARENA KAU! Karena kau, KARIN MENINGGAL!" suaranya meledak, menggema di ruangan gelap itu. "Kau dan paman gilamu yang membuat kasihku tersiksa hingga akhir hidupnya!" 

Gisel membelalak, tubuhnya menegang. Nama itu... Karin. Apa pria di depannya ini mengenal Karin? Kenapa dia tahu semua itu? 

"Terkejut?"

Pria itu sangat mencintai Karin, sayangnya perempuan itu menolak rencananya untuk membawa perempuan itu pergi karena harus melindungi Gisel dari siksaan Ardi. Apapun itu Gisel selalu jadi prioritas Karin selama hidupnya dan ia benci itu.

Ia benci Ardi dan Gisel karena sudah menjadi benalu perusak kebahagian Karin. Dia sudah membalaskan dendamnya pada Ardi dan kini ia kan melakukan hal serupa.

BABY FATHER | selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang