Real or Fake?

15.2K 889 4
                                    


Andanu POV

Hari selasa berjalan seperti biasa. Bangun jam 04:30 untuk sholat subuh, kemudian olahraga dengan alat seadanya yang ada dirumah. Dilanjutkan dengan sarapan lalu mandi dan bersiap mengemban tugas negara.

Kepala Desa, jabatan itu bukanlah jabatan yang kecil menurutku. Aku harus selalu memastikan bahwa wilayah yang kupimpin berjalan dengan semestinya. Memastikan bahwa tidak ada pihak-pihak yang terlibat korupsi pendapatan desa seperti yang di beritakan di televisi.

Aku sudah menjabat sebagai Kepala Desa selama 2 tahun lebih. Dan banyak pengalaman yang aku dapat dari hal itu. Mulai dari cara kepemimpinan yang berbeda, penanganan masalah yang berbeda, dan masih banyak lagi.

Hari ini aku datang sedikit terlambat karena ada masalah yang terjadi di kolam pusat, sehingga mengharuskan aku untuk begadang memikirkan solusi untuk masalah tersebut. Aku datang sekitar pukul 08:25 pagi. Sangat terlambat untuk aku yang mempunyai prinsip on time. Oke, tidak apa-apa. Nanti akan kujelaskan alasannya jika pihak pusat menanyakan alasan kenapa aku bisa terlambat. Walaupun ini adalah yang pertama kalinya aku terlambat.

Aku turun dari motor N-max kesayanganku. Aku berjalan melewati halaman paving kantor dengan sedikit tergesa. Aku melihat sesuatu yang entah kenapa sangat menarik penglihatanku. Aku melihat ada sepasang muda-mudi yang sedang duduk diatas motor Vario di halaman depan Kantor Desa. Kenapa mereka cuma diem disitu? Pikirku.

Aku berjalan melewati mereka dan masuk kedalam Kantor untuk check-in kehadiranku. Setelah itu, aku ke ruangan pengurusan KTP dan KK untuk bertemu dengan Pak Zein dan menyerahkan berkas yang dibutuhkannya kemarin. Lalu aku duduk di ruangan itu sebentar sambil memeriksa email dari beberapa perangkat desa tentang rapat kemarin.

Hasil rapat kemarin sudah clear bahwa minggu depan akan dilaksanakan pembangunan irigasi di hulu sungai. Papa juga ikut andil dalam perencaan irigasi itu. Papa sangat senang bisa membantu sesama dengan adanya irigasi tersebut.

"Assalamu'alaikum."  Aku mendongak dan melihat siapa yang mengucapkan salam.

Deg!

Tatapan dan mata itu!
Dalam hati aku terkejut bahwa tatapan dan mata itu ternyata ada sungguhan. Mata coklat kehitaman dengan tatapan sendu sekaligus berbinar. Itu sama! Bagaimana bisa!?

"Wa'alaikumsalam, mau apa, Dek?" Suara Pak Zein membuyarkan lamunanku. Aku sedikit tersentak. Tapi berhasil kusamarkan.

"Mau buat KTP, Pak." Suaranya mengalun sampai hatiku. Bahkan suaranya juga sama. Ya Gusti!

"Oh, ya silahkan duduk dulu." Pak zein mempersilahkan sepasang muda-mudi itu.

Apakah mereka sepasang kekasih? Kenapa hatiku resah? Kalau bukan sepasang kekasih, mana mungkin mereka mau mengurus KTP bersama-sama? Ah, kenapa dengan hatiku ini. Aku bahkan tidak tahu namanya siapa. Apa mungkin dia adalah orang yang sama?

Andanu POV End

"Duduk dulu ya." Pak Zein mempersilahkan Gege dan Yusuf untuk duduk di kursi tunggu yang ada di ruangan tersebut.

"Nggih, Pak." Jawab Gege dan Yusuf bersamaan.

Ting

Notifikasi handphone Gege berbunyi lirih, tanda ada pesan WhatsApp yang masuk. Terlihat di layar Handphone Gege tertera nama Dena.

08:42

Dena 11-ipa
Gue mah cuman 10 lembar doang, Ge. Hahaha.

08:42

Me
Apaan 10 lembar, itu makalah apa catatan BK Lo? Dasar!

08:43

Dena 11-ipa
Ya makalah dong! Jangan lupa ya, utamakan prinsip "yang penting mengumpulkan". Oke kan?

08:44

Me
Heh! Ngawor kon iku! Masalahnya ini tugasnya Pak Rudi tau! Gue jamin tugas Lo bakalan suruh revisi. Oke, selamat menantikan ramalanku. Haha.

08:44

Dena 11-ipa
Alah! Bodo amat😑

08:45

Me
Den, itu ada 5 Bab lho yang dibuat makalah. Lo nggak jelasin satu-satu emangnya?

08:45

Dena 11-ipa
Eh, emang makalah umumnya ada berapa halaman?

08.46

Me
Gue Voice Note aja ya!

08.48

Me
(Voice Note:01.03) Woy, yang namanya makalah ya kudu lengkap, ada cover, daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, isi, penutup, saran dan kesimpulan, dan yang terakhir daftar pustaka. Dan Bab yang kita buat makalah itu ada 5 Bab, dan setiap Bab-nya kita harus jelasin rinci. Ada pengertian, struktur, rumusan, kaidah dan contoh. Dan Lo dengan entengnya ngerjain cuman 10 halaman. Yang bener aja deh! Gue cuman ngingetin ya. Kalo Lo nggak gubris ya gapapa. Setidaknya Gue udah arahin cara gimana buat makalah yang baik.

08:49

Me
Eh, udah dulu ya. Antrian Gue udah dateng. Bye!

Ketika Pak Zein memanggil namanya, Gege dengan segera mengakhiri chat dengan Dena. Gege maju dan duduk dikursi depan meja Pak Zein. Gege disuruh untuk bertanda tangan di ujung kertas yang disodorkan oleh Pak Zein. Setelah itu Gege disuruh duduk kembali dan menunggu Yusuf untuk melakukan apa yang Gege lakukan tadi.

Setelah Gege dan Yusuf melakukan semua prosedur untuk mendapatkan surat pengantar, mereka sedikit diberi pengarahan untuk prosedur selanjutnya yang akan dilaksanakan di Kantor Kecamatan. Gege dan Yusuf bersiap untuk pulang.

"Kapan kita ke Kecamatan, Ge?"

Gege menoleh. "Kapan kita ada libur kaya gini lagi?" "Atau sekarang aja? Besok-besoknya lagi tinggal ambil."

"Oke deh. Hayuk kalo gitu."

Akhirnya mereka pergi ke Kantor Kecamatan setelah ke Kantor Desa. Jarak Kantor Kecamatan dari Kantor Desa lumayan jauh, sekitar 3 kilometer. Mereka mengisi perjalanan dengan tawa dan canda. Huh, mereka terlihat serasi. Mungkin itu adalah kata-kata yang terlintas dari orang-orang yang menyaksikan canda tawa Gege dan Yusuf.

***

Kantor Kecamatan

"Ruangannya yang mana ya, Cup?"

"Lah? Mana Gue tau." Ucap Yusuf enteng.

"Huh, Dasar telor dadar!"

Setelah menemukan ruangan tempat pengurusan KTP, mereka menemui petugas yang sudah ditugaskan di bagian itu.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Mau ngurus KTP ya, Dek?" Tanya salah satu petugas perempuan.

"Iya, Bu."

"Tunggu dulu di kursi depan itu ya?"

"Ah, iya Bu." Gege dan Yusuf duduk di kursi tunggu yang berada di depan ruangan.

Beberapa menit kemudian

"Greesha Danurdara Priyambodo." Panggil salah satu petugas kepada Gege.

Gege segera masuk dan duduk dikursi yang didepannya sudah disediakan kamera digital. Gege diarahkan untuk menghadap kamera.

Cekrek!

Foto Gege sudah berhasil diambil. Hasilnya? Tunggu nanti kalau sudah jadi ya.

Setelah sesi pengambilan foto, Gege digiring untuk mengecek sidik jari dan serangkaian prosedur lainnya. Setelah semua selesai, Gege diperintah untuk memanggil Yusuf.



Bentar habis ini masih ada 4 part lagi🤧

Mas KadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang