Minggu Santai

6.2K 498 4
                                    


Hari ini adalah hari minggu, hari dimana bersantai menjadi kegiatan utamanya. Tidak terkecuali dengan keluarga kecil Andanu. Hari ini sudah di jadwalkan harus berada di rumah dan tidak boleh ada yang bekerja.

Pagi ini dihabiskan berdua oleh Andanu dan Gege untuk berolahraga bersama. Olahraga dengan alat gym seadanya yang ada di rumah. Mereka hanya berdua karena Aby masih terlelap tidur dan biasanya akan bangun pada jam 8 pagi.

"Mas udah ya? Capek banget aku." Keluh Gege yang masih menaik-turunkan barbel 3 kilo ditangannya.

"5 kali lagi, Yang. Abis itu kita istirahat. Ayok semangat!!"

"Huh huh, oke!"

Setelah menyelesaikan work out-nya, mereka berdua bergegas mandi dan sebelum itu mereka mengecek anaknya sudah terjaga atau belum. Ternyata Aby masih terjaga dengan boneka Spiderman di pelukannya.

"Mandi bareng yuk, Yang? Biar cepet." Goda Andanu jahil sambil menaik-turunkan alis menggoda istrinya.

"Nggak ya, Mas. Yang ada nggak malah tambah cepet malah tambah lama!" Permintaan Andanu ditolak mentah-mentah oleh Gege.

"Ayolah, bentar doang, Yang." Rengek Andanu manja.

Gege mencoba menahan tangan Andanu yang akan mengurungnya. "Ish! Nggak mau, Mas!"

"Oke-oke, tapi cium dulu?"

"Nggak mauu!" Percintaan mereka selalu berawal dari ciuman yang tidak di sengaja, maka dari itu Gege sesekali menghindari hal itu. Bukan tidak mau, tapi masalahnya adalah soal waktu. Suaminya itu tidak akan puas jika belum bertempo lama.

"Cium!" Andanu memaksa dengan memegang tengkuk dan rahang istrinya.

"Mas ak--hemppt!!"

***

Siang harinya

"By, mau ikut Ayah nggak?"

Aby menoleh mendengar tawaran yang menarik dari ayahnya. "Itut temana?"

"Main PS, nanti ayah ajarin. Ayo, mau nggak?"

Mata Aby berbinar-binar cerah. "Mauuuu!!" Ia langsung mematikan televisi yang menayangkan kartun kotak kuning dengan bintang laut pink yang sejak tadi ditontonnya.

"Ayok, ikut Ayah!" Andanu langsung mengangkat tubuh Aby kedalam gendongannya.

"Izin sama Bunda dulu ya, By."

"Oceee!"

Gege sedang memasak makan siang di dapur sembari menunggu cucian di mesin cuci selesai. Menu makan siang kali ini adalah ayam kecap, perkedel kentang kornet, dan sayur sop ayam khusus untuk Aby.

"Undaaa?" Gege menoleh dan melihat Aby yang sedang di gendong oleh suaminya.

"Iya kenapa, Le?" Tanyanya lembut.

"Ayah ajak Aby main PS. Boyeh ndak, Unda?" Izin Aby dengan suara cadelnya. Sangat menggemaskan.

"Boleh, tapi nggak boleh lama-lama. Kalo nanti Bunda panggil buat makan siang, Aby harus berhenti main. Gimana?" Gege membiarkan Aby bermain tapi juga dengan konsekuensi yang harus berlaku. Jika waktu bermain sudah berakhir, maka harus berakhir tanpa alasan terkecuali.

"Oce ciap, Unda! Ayok main, Ayah!"

"Jangan dibelajarin aneh-aneh ya, Yah!" Seru Gege ketika mereka beranjak pergi ke ruang keluarga.

"Siap 86, Bunda!"

Sembari menunggu bumbu semur ayam meresap, Gege menyambi dengan menjemur baju di area samping dapur. Cucian kali tidak terlalu menumpuk karena kemarin ia sudah mencicil cucian agar tidak terlalu banyak. Sebagian besar adalah dalamannya, dalaman suaminya dan baju-baju milik Aby.

Setelah menjemur baju, ia langsung mengambil alih kembali urusan perdapuran yang sempat ia tinggal tadi. Dilihatnya semur ayam yang ia masak tadi sudah siap angkat dan juga sup ayamnya yang semua bahannya sudah cukup empuk. Tinggal menambah bumbu pelengkap dan koreksi rasa, setelah itu selesai dan siap dihidangkan.

Bau gurih dan nikmat menguar seisi dapur. "Hmmm, dah enak! Tinggal ditaroh wadah deh."

"Selesai! Tinggal panggil Mas Danu sama anak lanangku tercinta."

Setelah memastikan semua masakannya sudah siap di meja makan, ia bergegas memanggil suami dan anaknya yang sedang asyik main PlayStation di ruang keluarga.

"Lawan, lawan! Ayo lawan, By. Serang! Yah, kalahhhh."

"Hahaha, ayah talah! Aby menang, hoyeeee!!"

Teriakan keduanya sudah terdengar keras ketika dirinya mendekati pintu ruang keluarga. Ketika ia memasuki ruang keluarga pun mereka tidak menyadari saking asyiknya. Aby terlihat nyaman duduk di pangkuan ayahnya sambil memegang stick control. Gege tersenyum melihat pemandangan itu.

"Ayah, Aby makan siang dulu yuk?"
Keduanya menoleh kearah pintu. "Eh, udah siap ya makannya, Bun?" Tanya Andanu.

"Iya, ayo makan dulu. Habis itu tidur siang." Ajak Gege sambil mematikan layar PlayStation.

"Oce, Unda." Aby beranjak dari pangkuan ayahnya dan menghampiri bundanya.

"Unda ndong..." Pinta Aby.
Andanu beranjak setelah membereskan sisa kemasan makanan ringan. "Ayo gendong sama Ayah aja, Bundanya masih kecapekan abis masak." Tutur Andanu mencoba memberi pengertian Aby.

Aby menurut. "Ndong Ayah aja." Aby mengulurkan dua tangannya keatas.

"Oke siap pangeran! Yuhuuu, pegangan By! Kita naik pesawat terbang!" Andanu membawa Aby di pundaknya sambil berlari mengitari ruang tamu sampai dapur yang ada dibelakang.

"Hahahaha!" Tawa keduanya meledak seisi rumah. Gege ikut tertawa melihat pemandangan itu.

"Ayo, udahan dulu mainnya. Makan dulu."

Keduanya menurut dan duduk di kursi meja makan. Tapi karena Aby yang masih manja dengan Bundanya, akhirnya ia duduk dipangku oleh Bundanya sambil di suapi makan. Manjanya Aby dan Andanu tidak bisa dibedakan. Sama-sama suka bermanja dengan Gege.

"Unda, temena Aby unya adek bayi loh. Aby uga mau, Unda. Boyeh ndak?"

"Uhuk!!" Gege tersedak mendengar permintaan tiba-tiba anaknya.

Andanu tersenyum miring. "Tuh, Bun. Udah dikode tuh. Gas lah!" Gege menatap tajam suaminya.

"Adekna ucuuuu banget! Adekna di pakein baju balbie, tantik banget." Puji Aby ketika mengingat wajah adik temannya di PAUD kemarin.

"Fix ini, Bun! Nanti malem non-stop! Hahahaha!"

Mas KadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang