Gege terdiam dan termenung. Ia masih sekolah, pantaskah kalau ia sudah diinginkan oleh seorang lelaki untuk dijadikan istri? Pikirnya. Tapi wajah itu juga menghiasi mimpinya beberapa hari terakhir ini. Ia selalu memimpikan bahwa ia sedang sholat dam di imami di oleh lelaki itu. Dan mimpi itu terulang hingga 3 kali."Ge, gimana?" Panggilan Bunda Ery membangunkan Gege dari lamunannya.
"Eh, eh. Iya, Bun?" Gege tergagap.
"Gimana? Kamu terima lamarannya Pak Kades?"
Pak Kades? Siapa yang Pak Kades? Orang ini ya? Batin Gege bersuara.
"Siapa yang Pak Kades, Bun?" Ucap Gege polos.
Andanu tersentak. Apakah calon wanitanya ini tidak tahu bahwa ia seorang Kepala Desa? Apa ia kurang famous, hingga ada yang tak mengenalinya?
"Ya ini, yang mau lamar kamu. Masa nggak tau sih, Nduk?" Bunda Ery gemas sekali dengan anaknya yang satu ini.
"Oh, Maaf Gege nggak tau." Gege merasa bersalah dengan kecerobohannya."Yaudah, nggak papa. Jadi gimana? Mau nggak?" Tanya Bunda Ery kembali.
"Gege mau. Tapi maunya kenalan dulu. Nanti kalo udah beneran kenal satu sama lain, baru Mas-nya boleh lamar Gege lagi." Ujar Gege tenang tapi hatinya bereaksi sebaliknya.
Ini aku beneran dilamar jadi istri orang ya?
Andanu terdiam sebentar. "Oke, kalau itu mau kamu. Saya akan berusaha kenal kamu lebih jauh begitupun juga dengan kamu." Ucap Andanu mantap.
"Alhamdulillah." Ucap Ayah Hadi dan Papa Arya.
Akhirnya aku bakal nikah! Bye-bye sabun! Batin Andanu bersorak kegirangan.
***
3 minggu kemudian
Hari ini adalah pengambilan e-KTP Gege dan Yusuf yang sudah selesai dicetak. Dan pengambilannya di Kantor Desa. Itu adalah kata petugas kecamatan yang melayani Gege dalam pembuatan e-KTP.
Kebetulan sekolah Gege hari ini diliburkan karena ada salah satu anggota guru disekolahnya yang telah berpulang ke Rahmatullah, sehingga KBM hari ini diliburkan selama satu hari.
Jam menunjukkan pukul 9:15, Gege sudah siap dengan terusan polos hitam tanpa renda, kerudung segiempat hitam, hoodie berwarna denim serta sandal selop rumahan menambah kesan imut dalam diri Gege.
"Ge, nggak bawa apa-apa lagi kan?" Tanya Yusuf saat mereka sudah berada di atas motor.
"Nggak lah. Kata Ayah kalo mau ambil ya tinggal ambil aja." Terang Gege kepada Yusuf.
"Oke, yaudah yuk berangkat!!"
"Siaaappp."
Karena jarak rumah dan kantor desa dekat, belum 5 menit perjalanan mereka sudah sampai dipelataran kantor desa. Sudah berjejer beberapa sepeda motor dan mobil milik pejabat desa dan beberapa orang yang sedang memiliki urusan dengan kantor desa.
Setelah sampai mereka berjalan beriringan memasuki ruangan yang sama dengan yang satu bulan lalu mereka masuki.
"Assalamu'alaikum." Salam mereka berdua ketika sampai di depan pintu ruangan.
"Wa'alaikumsalam, mau apa, Dek?" Tanya Pak Zein.
"Mau ambil KTP, Pak." Ucap Gege.
"Oh, iya. Tadi baru aja dianterin sama kecamatan. Tunggu ya. Saya cari dulu. Monggo duduk dulu." Ucap Pak Jogoboyo.
Masih ingat kan Pak Jogoboyo itu siapa?
"Nggih, Pak." Jawab Gege dan Yusuf serentak.
Beberapa menit berlalu, nama Gege disebut terlebih dahulu oleh Pak Jogoboyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Kades
RomanceKisah minim konflik antara Greesha Danurdara Priyambodo (17) dan Andanu Hastungkara (31) Publish 27 Agustus 2022