Barakallah Fii Umrik, Mas

15.9K 649 3
                                    


Hari ini adalah harinya Andanu karena sekarang umurnya akan bertambah tua 1 tahun menjadi 33 tahun. Acara perayaan ulang tahunnya hanya dilaksanakan secara sederhana. Andanu sendiri yang meminta. Baginya perayaan ulang tabun yang meriah hanya untuk anak kecil. Dia sadar, dia sudah tua. Eh ralat. De-wa-sa.

Paket nasi kuning lengkap yang bagian tengahnya berdiri tulisan angka 3 dan 2, tersaji di meja ruang tamu rumah keluarga Hastungkara. Acara itu hanya dihadiri oleh 2 keluarga. Keluarga siapa lagi kalau bukan keluaga Priyambodo dan Hastungkara sendiri. Lagi-lagi ini adalah kemauan dari Andanu sendiri.

"Sugeng ambal warsa, Le. Semoga apa yang kamu inginkan dan harapkan akan segera dikabulkan sama Gusti Allah. Tetep jadi anak Mama yang Mama kenal. Jailnya dikurangi, apalagi sama mantu Mama. Jangan digoda terus. Jangan lupa juga jaga kesehatan. Habis ini mau nikah, kan nggak lucu kalo kamu KO. Nanti nggak bisa 'iya-iya' lagi. Hahaha." Tutur Mama Sonia sambil memeluk erat anak lelaki sulungnya.

"Ah! Mama do'anya nggak asik. Tapi makasih banyak lho, Ma. Mama ter-the best pokoknya." Ucap Andanu membalas pelukan Mamanya.

"Papa nggak mau bicara panjang-panjang. Semoga kamu tetep sehat, sukses, sama cepetan nikah. Papa kasihan sama kamu, tampang kamu kayak kurang belaian. Haha." Kelakar Papa Arya sembari merangkul bahu Andanu.

"Ya Allah! Awas lho, Pa. Nanti Danu bocorin rahasia Papa kalo Papa sering top up Game. Mama kan benci banget sama Game." Bisik Andanu di dua kalimat terakhir.

"Heh! Jangan aneh-aneh kamu. Nanti kalo diusir dari kamar berabe Papa!" Bisik Papa Arya.

"Rasain, Pa. Hahahaha."

"Met ultah, Mas. Semoga nggak tambah nyebelin dan tambah dermawan sama Juna. Dah itu aja." Ucap Arjuna dengan tampang yang ogah-ogahan.

Andanu kagum dengan sikap adiknya yang satu ini. "Heh! Yang bener kalo do'a-in orang. Uang jajan kamu Mas kurangin." Sarkas Andanu.

Arjuna melotot dan seketika mengubah mimik wajahnya dengan ekspresi terbaik yang pernah dimilikinya. "Hehe. Jangan dong, Mas. Mas Danu ganteng deh, tapi tetep gantengan Juna kok. Cuman beda 50 persen aja."

"Mas Juna minggir! Sasa juga mau ngucapin selamat sama Mas Danu." Sela Arsha sambil mendorong tubuh Arjuna menjauh dari Andanu.
Arjuna menyingkir diganti dengan Arsha yang ditangannya membawa kotak kecil yang kemungkinan adalah sebuah jam.

"Barakallah fii umrik, Mas kuhh! Nih, dari Sasa. Mahal loh, Mas. Nanti gantiin ya uangnya, soalnya Sasa belinya pake uang temen. Hehe. Peace." Ucap Arsha cengengesan dengan jari tangannya membentuk tanda 'peace'.

"MasyaAllah!" Andanu hanya bisa mengelus dada melihat tingkah semua anggota keluarganya.

"Barakallah fii umrik, Mas. Semoga selalu diberi kesehatan, ketabahan, kesabaran dan rejeki yang melimpah dari Allah. Makasih banyak juga udah nemenin dan nyemangatin Gege satu tahun terakhir ini. Maaf kadonya nggak seberapa sama jasa-jasa Mas di hidup Gege."

"Makasih banyak, Sayang. Kehadiran kamu di hidup Mas aja udah berarti banget. Sayang banget sama kamu." Ucap Andanu yang langsung memeluk erat tubuh Gege setelah calon istrinya itu menyelesaikan ucapan selamatnya.

"Ehem! Mohon sabar, ada jomblo disini." Dehem keras Arjuna.

"Ganggu aja! Cari istri sana! Udah tua juga." Balas Andanu kesal.

"Dimohon ngaca Bapak Kepala Desa, anda lebih tua!" Perdebatan itu menambah warna di acara ulang tahun Andanu. Kalau bukan Arjuna, siapa lagi yang akan selalu julid dengan Andanu?

Dan mengalirlah acara sederhana itu dengan lancar. By the way, pernikahan 2 sejoli ini akan dilaksanakan kurang dari 1 bulan mendatang. Acara mengusung tema adat jawa untuk akad dan modern untuk resepsi. Pesta pernikahan itu dilaksanakan secara besar-besaran, mengingat ini adalah pernikahan pertama yang dilakukan oleh kedua keluarga. Meskipun Gege bukan anak sulung.

Mas KadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang