Masih Tentang Kecebong Aby

9.7K 653 14
                                    

Maaf guysss lagi syibukkkk
up 2 dulu aja ya
Besok up lagi kok😆


Happy Reading

Mobil Pajero Sport milik Andanu terlihat melewati gerbang dan segera parkir di garasi. Hari ini Andanu baru saja melihat perkembangan kolam ikan pusat dan beberapa sawah miliknya diluar kecamatan. Dan sekarang ini sudah menunjukkan pukul 16:34 ketika ia sampai di rumah.

"Assalamu'alai--,"

"Ayahhhhh! Yeay, Ayah dah puyang!"

"--kum...."
"Jawab salamnya Ayah dulu dong. Gimana jawabnya?" Andanu meraup tubuh berisi anaknya kedalam gendongannya.

"Cum ayam..." Ucap Aby dengan aksen cadel khasnya.

"Pinter!"

"Wa'alaikumsalam..." Gege muncul dari dalam rumah setelah mendengar teriakan anaknya. Kemudian ia langsung menyalami tangan suaminya dan dibalas kecupan kening oleh Andanu.

"Baru pulang, Mas?" Basa-basi Gege sambil membawakan tas Andanu.

"Hu'um. Tadi ada kecelakaan, rada macet jadinya." Jawab Andanu.

"Yah, Aby mau taloh tebong di tolam Ayah. Boyeh?" Celetuk Aby saat mereka sudah masuk rumah dan duduk santai di ruang keluarga. Tidak perduli jika ayahnya belum mandi dan berganti pakaian, ia tetap menggelayut di gendongan ayahnya.

Andanu memandang penuh tanya kearah putranya. "Cebong apa, Le?" Terkadang kata-kata cadel Aby tidak dimengerti olehnya.

"Ih, tebong Ayah! Yang lenang-lenang di depan icu lhooo!"

"Cebong apa sih, Yang?" Tanya Andanu kepada Gege karena ia benar-benar tidak mengerti apa yang dimaksud oleh anaknya.

"Maksudnya itu berudu, Ayah. Masa gitu aja nggak ngerti." Andanu mengangguk paham.

"Oh, kecebong ya, Le?"

"Iya! Tu ja ndak leti!" Ketus Aby.

Andanu terkekeh mendengarnya. "Aby mau ngapain kecebongnya?"

"Mau di taloh tolam Ayah yan di belatang!" Pinta Aby kembali dengan semangat. Semangat karena Ayahnya sudah mengetahui maksudnya.

Andanu berpikir sejenak. "Nanti kecebongnya ndak bisa hidup lho, Le. Kecebongnya bisa dimakan sama ikan Ayah. Jadi, jangan ya? Nanti kasihan kecebongnya."

"Tuh, gimana? Nggak dibolehin lho sama Ayah." Sahut Gege.

"Tatanya Unda talo Ayah endak boyeh, Aby mau di beyiin atualium. Unda udah janji uga." Huh. Ternyata Aby masih ingat penawaran tadi siang. Memang anak kecil sangat susah untuk diajak beralibi.

Andanu tertawa keras mendengar perkataan anaknya. "Kodok ditaruh di aquarium? Hahaha! Ada-ada aja kamu Le, Le." Beruntung sekali anak katak itu bertemu dengan anaknya.

"Ssttt, Mas!" Peringat Gege agar Andanu menjaga mulutnya. Anaknya itu sedari tadi siang sedang sensitif, salah bicara sedikit saja pasti akan mengamuk. Entah itu turunan dari siapa, mungkin dari Om-nya Arjuna yang kadangkala juga sensitif.

"Ups, Mas nggak ta--,"

"Huaa, Ayah atal! Telus tebongna Aby taloh mana?!" Dan terjadilah apa yang ditakutkan Gege, anaknya menangis lagi. Terhitung sudah 10 kali anaknya menangis dari pagi sampai sore hari ini.

"Nah, rasain kan. Silahkan ditenangin sendiri anaknya. Hahaha." Gege lantas pergi ke dapur untuk membuat kopi dan menyiapkan baju suaminya.

"Iya-iya, nanti Ayah anterin beli aquarium. Aby nanti bisa milih sendiri kayak apa, tapi jangan nangis lagi ya?" Bujuk Andanu.

Mas KadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang